7

10.4K 1.3K 222
                                    

Ting tong ting tong

Renjun yang baru saja mengumpulkan nyawa segera menatap ke arah pintu. Dia bangun dari ranjangnya dengan mata yang sayu karena dia baru saja bangun tidur. Renjun mengusap usap matanya yang masih mengantuk.

Dia menguap kecil dan tubuhnya bergidik pelan karena suhu ruangan yang dingin. Renjun membuka pintu dan menatap namja yang bertopi didepannya.
"Siapa?"

"Pizza"

Renjun mengeryitkan dahinya dan menatap namja yang menunduk itu
"Aku tidak memesan pizza. Kau datang ke alamat yang salah"

"Tapi aku memesannya"

Mata Renjun yang tadinya mengantuk langsung terbuka lebar saat tahu siapa namja didepannya.
"Jaemin!"

Renjun langsung memeluk Jaemin erat yang langsung dibalas Jaemin tak kalah erat.
"Jadi kau selalu bangun terlambat jika tidak kuliah hm?"

"Aku tidak punya siapapun dan janji apapun agar bangun pagi"

Renjun menatap Jaemin dan mengerucutkan bibirnya. Jaemin langsung mencium belah bibir Renjun dan memeluk erat pinggang Renjun.
"Sayang aku sangat merindukanmu"

"Aku juga. Aku sangat merindukanmu"

Jaemin memeluk Renjun erat dan menuntun tubuh keduanya untuk memasuki apartemen Renjun. Renjun sama sekali tak ingin melepaskan Jaemin dan memeluk erat tubuh pria yang lebih besar.

"Mandi sana"

"Tidak mau~"

Jaemin tersenyum dan kembali mengusap pipi Renjun. Dia kembali berdiri dan membawa Renjun ke kamarnya.
"Mandi sayang"

"Tidak mau~"

"Baiklah mandi bersama"

Renjun mengangguk senang. Dia dengan senang hati membiarkan Jaemin melepas pakaiannya dan berada dibawah shower box bersama.  Renjun benar benar tak melepaskan Jaemin dan terus memeluknya meski tubuh mereka tengah telanjang.

"Jangan banyak bergerak sayang"

"Kenapa?"

"Nanti kau membangunkannya"bisik Jaemin.

Renjun menatap Jaemin yang juga tengah menatapnya. Tangan mungil Renjun mengusap rambut Jaemin yang basah. Renjun menjinjitkan tubuhnya dan mencium bibir Jaemin

"Aku sangat merindukanmu"

"Aku juga sayang"

"Apa kau tak berniat menyentuhku?"

Jaemin tersenyum tipis. Dia segera mencium bibir Renjun dan melumatnya. Renjun mengalungkan lengannya dileher Jaemin dan melingkarkan kakinya dipinggang Jaemin.

Renjun melenguh saat milik mereka bergesekan. Renjun meremat rambut basah Jaemin saat Jaemin menciumi dan menjilat lehernya.
"Jaemmhhh"

Jaemin menurunkan ciumannya dan menghisap putting pink Renjun. Dia menjilat, menghisap, dan menggigitnya pelan. Jaemin menatap Renjun yang membuka mulutnya untuk mendesah.

Jaemin mematikan shower dan berpindah tempat. Dia segera membaringkan Renjun diranjang tanpa peduli ranjangnya akan basah. Jaemin menindih Renjun dan kembali mencium bibirnya.

"Jangan lama lama. Aku sudah sangat menginginkannya"

Jaemin terkekeh pelan dan mengusap pipi Renjun. Dia mencium bibir Renjun yang terbuka.
"Tak ingin pemanasan?"

"Tidak~"

Renjun membalikkan posisinya dan menungging didepan Jaemin. Dia menggesekkan holenya dengan penis Jaemin yang telah menegang. Renjun menggigit bibish bawahnya saat Jaemin menciumi bahunya dan menggesekkan penisnya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now