Candy's Story.38.

31 8 47
                                    

Assalamualaikum...

Hayo wajib dijawab lhohh, jawabnya pake komen dong biar tau kalian beneran jawab atau engga, hehehe. (itu sih lu nya yang mau thor biar pada ngomen).

Maafin ya gaes karena lama banget ga nge-up, ada yang kangen ga nih???

Soalnya akhir-akhir ini juga malas banget buka dunia oren. Tapi ni tangannya gatel banget pengen nge-up, yaudah deh akhirnya nge-up....

Tapi itu juga karena otakku yang bingung sih buat cari idenya, wkwkwkw.

Jangan lupa vote and coment ya gaess.

Happy Reading gaess 💜

———

"Aku yakin dengan cinta kita. Karena cinta kita yang akan mempertemukan kita kembali"

-Daniel-

❤️

Arghhh...

Rintihan lolos begitu saja dari mulut mungil Candy. Badannya terasa sakit semuanya. Candy bahkan tidak ingat kenapa tubuhnya bisa sesakit ini. Ia hanya teringat bahwa ia telah dijebak oleh Wanda dan ada beberapa cowok yang langsung menghabisinya setelah mendapat perintah dari Wanda. Setelah itu, entah lah Candy juga tidak ingat.

Candy memanglah atlet taekwondo. Namun, Candy tetaplah cewek. Melawan begitu banyak cowok membuatnya kewalahan sendiri. Bandingkan saja, 1 badan mungil melawan sekitar 30an cowok yang badannya lebih besar berkali lipat. Pasti keok badan Candy.

"Astagfirullah badan gue!" ucap Candy syok setelah melihat keadaannya. Bajunya yang sudah cemong, sobek sana sini. Roknya? sudah tidak berwujud karena sekarang yang terlihat hanya celana pendeknya.

"Tangan gue, hiks.. kenapa ga bisa gue gerakin..."

"Mama.... Kak Edward..... tolongin Candyy... Kepala Candy pusing banget" ujarnya lirih.

"Eh bitch, udah bangun ternyata. Gimana semalam, enak?" ucap seseorang yang berada diambang pintu. Ya pasti kalian taulah siapa dia.

"Tolong, lepasin gue" ujar Candy memohon karena ia sudah tidak kuat lagi. Pikirannya sudah kemana-mana setelah mendengar ucapan Wanda barusan dan melihat keadaannya yang begitu hancur.

"Enak aja lo nyuruh gue lepasin lo. Lo aja ga mau nurut sama gue"

Wanda melangkah ke arah Candy seraya memainkan kunci dengan jemarinya, "Makanya nurut apa yang gue bilang. Gue kan udah peringatin dan baik sama lo." ucap Wanda seraya berjongkok.

"Tapi lo nya ga tau diri. Terima aja lah pembalasan dari gue!" ucapnya seraya berdiri lalu menendang kandang yang berisikan Candy di dalamnya.

Sungguh kejam kan Wanda ini, dengan teganya ia mengurung Candy di dalam kandang layaknya seekor binatang peliharaan.

"Lo sebenarnya manusia atau bukan si anjirr?!" tanya Candy dengan sedikit nada tinggi.

"Manusia lah. Lo pikir gue apa?! Bidadari? Ohh itu jauh lebih pantas si buat gue" tanya Wanda dengan pedenya seraya meminum jus yang berada di meja.

"Bidadari? Bidadari dari neraka, lebih pantas buat lo."

"Wan, serius gue, gue minta tolong sama lo. Ijinin gue buat ngobatin tangan gue." pinta Candy yang sudah tidak kuat karena tangannya yang entah kenapa ini. Ia rasa tangan kirinya patah.

"Silahkan, gue ga ngelarang lo buat apa-apa. Baik kan gue" balas Wanda santai.

"Gimana gue ngobatinnya, lo ngurung gue gini. Sebenci apa si lo sama gue, sampai gue lo kurung kayak binatang gini?!"

Candy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang