Candy's Story.16.

136 56 47
                                    

"Aku berharap kamu akan terus bersama ku, jangan pernah ada niatan untuk ninggalin aku, walau pun cara ku memang salah."

- Candy -

Masih hari yang sama...

"Jangan teriak-teriak dong, malu maluin!" geram Agatha yang dibalas cengiran tanpa dosa milik Melody. Pasalnya kini Melody sedang teriak kegirangan membuat pengunjung melihat ke arahnya.

"Hehehe ya maap kelepasan, terus kita ngapain dulu nih?" tanya Melody

"Nonton film aja, ada film horor bagus" balas Candy. Candy memang menyukai film apapun, namun tidak untuk film percintaan. Baginya seperti buang waktu saja menonton film seperti itu .

"Yaudah yuk gas-in!" seru Agatha tanpa babibu.

"Kenapa lo anak mami, kok diem?" tanya Agatha tiba-tiba.

"Melody takut tau, kenapa nontonnya horor kenapa ga Dylan aja, kan bagus" bujuk Melody pada kedua sahabatnya itu

"Cih, film apaan ga enak dilihat" balas Candy ketus

"Ga ada tantangannya kalo liat begituan" lanjut Agatha seakan tau apa yang akan diucapkan Candy.

"Iiih, yaudah deh kali ini aja Melody mau nonton film horor, tapi kalau nanti ngompol gimana?"

"Lo udah gede Melody, jangan kaya anak kecil deh"

"Ya iya, Melody nanti tidur aja di dalem" balasnya pasrah.

"Kalo gitu, lo tunggu aja di luar. Eman uang lo" ucap Candy yang disetujui oleh Agatha.

"Ga mau, kaya orang ilang aja. Yaudah fine Melody ikut nonton, tapi melody di tengah ga mau di pojokan"

"IYA!" balas Agatha bersamaan dengan Candy. Melody hanya menutup telinganya kerena mereka berdua berteriak di telinga kanan kirinya.

"Gini amat punya sahabat" Melody berjalan sambil geleng-geleng.

Mereka berjalan menuju bioskop sesekali dengan candaan yang dilontarkan kepada Melody, saking asyiknya sampai sampai Candy menabrak seseorang.

"Sorry, ga sengaja" ucap Candy pada seseorang yang tak sengaja ia tabrak. Harum ini, Candy kenal sekali harum parfum seperti ini. Tapi mana mungkin dia juga di sini, masak iya dia mengikutinya?

Orang yang tadi Candy tabrak akhirnya berdiri, membalikkan badannya dan menampilkan deretan giginya, tersenyum.

"Gausah minta maaf, gue juga yang salah" ucapnya yang masih tersenyum.

"Benar kan apa yang gue bilang, kita emang jodoh sayangg" sambungnya, siapa lagi kalau bukan Daniel?

Candy hanya mendengus kesal dan memutar bola matanya jengah. Kenapa hari-hari nya selalu saja bertemu dengannya, ga di sekolah, ga di luar sekolah, sama saja bertemu dengannya.

"Lo tuhan?" tanya Candy tajam. Hancur sudah rencananya untuk bersenang-senang bersama sahabatnya karena orang gila di depannya ini.

Candy's StoryWhere stories live. Discover now