Candy's Story.4.

198 83 132
                                    

💜Happy reading💜

"Cukup, jangan mempersulit lagi. Semua sudah terlalu rumit."

- Candy -

BRUMMM...!!!

Suara motor sport itu mulai memasuki parkiran sekolah. Daniel melepas helm full facenya lalu ia letakkan di kaca spion motor, membiarkannya tergantung di sana. Tak lupa ia merapikan tatanan poninya dan melapas jaket lalu disampirkannya pada bahu dan berjalan menuju kelas dengan sesekali tersenyum pada orang yang menyapanya. Kebanyakan dari mereka berasal dari kaum hawa.

Daniel tersadar bahwa ada gadis yang tengah melihatnya sesekali setelah ia sampai di dalam kelas. Daniel memasang muka sangarnya namun sama sekali gadis itu tak mempedulikannya. Lalu gadis itu menyibukkan dirinya dengan handphone nya.

Bener bener ni cewek -batin Daniel

Patung archa -batinnya lagi

Mata Daniel mengarah ke seluruh penjuru kelas, ia baru tersadar bahwa hanya ada dirinya dan Candy saja yang berada di dalam kelas.

Daniel berjalan menuju tempat duduknya. Ia merasa bosan dan lebih memilih tidur. Namun tiba-tiba hatinya menyuruhnya untuk bangun dan melirik ke arah Candy. Candy yang tampak bergeming karena lagu yang sedang ia dengar. Tak sadar, Daniel telah larut lama memandangi wajah tenang Candy.

Merasa ditatap, feeling Candy menyuruhnya untuk memutar kepalanya. Dan lagi-lagi, mata mereka bertemu. Daniel sedikit terkejut ketika tiba-tiba Candy menengok ke arahnya, namun ia mencoba mengontrolnya dan tanpa sadar ia memberikan senyuman termanis yang ia miliki.

Candy menaikkan sebelah alisnya lalu kembali menatap ke handphone dan mendengarkan lagu yang terus mengayun lembut.

Aneh. Pikirnya.

Untuk hari ini, sudah dua kali Daniel diabaikan, membuat rasa penasaran Daniel semakin melambung. Ia bangkit lalu mendekat ke bangku Candy.

Merasa ada pergerakaan yang mengganggu, Candy memalingkan wajahnya menatap sekilas lalu kembali menikmati lagu yang sedang terputar sembari menelungkupkan kepalanya. Sepertinya meja lebih nyaman dari pada menatap wajah laki-laki ini.

Daniel mendengus kecil.

Tiga kali permisahhh!

"Kok lo songong banget sih jadi cewek" ucap Daniel membuka percakapan. Matanya bahkan tak beralih dari Candy, padahal satu persatu teman kelasnya mulai berdatangan.

"Lo emang dingin kayak es batu gini ya?"

Candy tetap masih setia dengan posisinya, sama sekali tak ada minat untuk membalas percakapan dari cowok di depannya. Untuk kali ini, ia belagak tuli.

Candy memang tipe orang yang tak mau membalas omongan orang lain yang sekiranya memang tak penting untuk ia balas.

"Nyaut woy. Paling ga liat orang yang ngajak bicara!!!" geram Daniel.

"Orang ganteng kaya gini dicuekin hampir 3 kali bahkan lebih, ntar lo nyesel, terus minta tanggung jawab ke gue. Gue juga kan yang repot" ucap Daniel yang sama sekali tidak berpengaruh untuk Candy.

Candy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang