Candy's Story.19.

114 52 31
                                    

"Kenapa di saat aku dan kamu akan menjadi kita, ada saja penghalang yang akan datang mengganggu kita?"

- Daniel -

Sekarang mereka sudah berada di taman. Entah bagaimana kedua sahabatnya itu membujuk kakanya. Sebab tadi sewaktu Daniel sampai di rumah, Edward tidak melontarkan kata-kata menyakitkan, melaikan ucapan halus dan peringatan sedikit saja. Seperti jangan pulang malam-malam.

"Itu tadi kakak lo Can?" tanya Daniel tiba-tiba. Candy hanya menganggukan kepala

"Baik kok, tapi kenapa waktu itu lo ga ngijinin gue buat nganterin lo balik?" tanyanya lagi. Candy bingung harus menjawab apa, secara memang hari ini Edward berbeda dari sebelumnya.

Jawab apa anjir, dia juga kaga bakal paham -batin Candy

"Gapapa" balas Candy asal.

"Dibalik kata gapapa pasti ada apa apanya" kata Daniel. Candy hanya diam tak berkutik. Jika ia terus menjawab, yang ada dia mati di tempat karena balasan yang dilontarkan Daniel.

"Yaudah nanti kita bicarain lagi sewaktu lo udah siap. Sekarang kita seneng seneng, kan gue ngajak lo jalan biar lo seneng bukannya sedih"

"Siapa juga yang sedih" balas Candy.

"Lo tu ga pandai bohong, muka lo kebaca kalo lo lagi sedih"

"Iya gue sedih, karna lo paksa" balas Candy ketus.

"Gue kan ga maksa"

"Maksa ya, orang lo nya aja langsung mutusin sebelum gue ngejawab"

"Ya juga ya, hahaha" tawa Daniel pecah membuat Candy mendengus kesal.

"Yaudah deh gue minta maaf. Sebagai permintan maaf gue, sekarang saatnya gue bikin lo seneng bukannya sedih" sambung Daniel dengan senyum manis yang mematikan.

"Ayok" ajaknya lalu menengadahkan tangannya membuat Candy bingung.

"Apa?" tanya Candy. Tanpa menjawab, Daniel langsung meraih tangannya Candy dan berjalan mengelilingi taman.

"Apaan sih gandeng gandeng" ucap Candy yang masih berusaha untuk melepaskan tangannya.

"Lepasin ga!" pintanya. Daniel hanya tersenyum.

"Ga bakal" balasnya dengan cengiran khas miliknya.

"Sebenernya mau lo apa sih?" tanya Candy.

"Gue kan pernah bilang, mau gue tu elo ga mau yang lain" balas Daniel.

"Ga jelas." timpal Candy seraya membuang mukanya ke arah lain.

"Kalo misal gue nembak lo, lo bakal nerima gue ga Can?" ucap Daniel seraya mengayunkan tangan.

Kalo mau mbunuh gue jangan di taman juga kali -batin Candy

"Mati lah bego" balas Candy yang membuat tawa Daniel lepas begitu saja. Candy hanya mengernyitkan dahi. Apa ada yang salah dari ucapannya? Kenapa bisa Daniel tertawa setelah ia berucap seperti itu?

"Polos banget sih" Daniel mencubit pipi Candy gemas membuat si empunya meringis kesakitan.

"Sakit tolol" ucapnya sembari mengelus pipinya yang memerah karena cubitan Daniel.

"Maksudnya tu.." ucap Daniel yang mendadak serius. Dan saat itu lah mereka sudah sampe di bangku taman.

"Duduk dulu deh biar enak" Candy hanya mengikuti omongannya Daniel.

Candy's StoryWhere stories live. Discover now