Candy's Story.30.

60 28 69
                                    

"Jangan pernah merasa sendiri. Karena aku selalu ada untukmu"

- Daniel -

❤️

"Mam...ma..." Candy yang terkejut pun meneteskan air matanya, karena mamanya yang tertampar bukan dirinya sendiri.

"Ngapain kamu di depan saya?" tanya Valen terkejut karena keberadaan Via yang tiba-tiba berada di depannya.

"Mas, Candy itu anak kamu. Jangan suka main kasar sama dia!"

"Makanya kalau punya anak itu dididik dengan baik. Selama ini kamu mendidik nya salah, selalu saja kamu manjain! Makanya dia jadi anak yang kurang ajar dan tidak tau sopan santun!!!" tunjuk Valen ke arah Candy seraya membentak.

"Aku atau mas yang selama ini mendidik Candy salah? Candy anak yang baik mas, cuman gara gara kelakuan kamu dia berubah, dia menjadi anak yang dingin di luar sana. Dia jadi anak yang tertutup da tidak ceria lagi!" balas Via tegas.

"Jadi kamu nyalahin saya?!"

"Kamu itu masih istri saya, berani beraninya kamu nyalahin saya dan membela anak pembawa sial ini!!!"

"Jadi salah aku mas? Salah aku yang selalu membela anak aku sendiri? Anak darah daging ku sendiri?! Mas tobat mas, Candy ga salah sama sekali sama kamu, tolong buka hati kamu jangan tertutup sama cewek cewek di luar sana. Edward dan Candy masih butuh seorang papa!" gertak Via dan tiba-tiba tangannya diraih oleh Candy. Via menoleh dan menyuruh Candy untuk menjauh.

"Ma..ud..udah...jangan...ri...ribut...sam
...sama..papa" ujar Candy terbata karena sesegukannya. Valen yang melihat itu hanya berdecih dan membuang muka ke arah lain.

"Candy, sekarang kamu masuk ke kamar aja ya. Ini urusan mama sama papa. Candy masuk kamar, ga usah khawatirin mama" titah Via, namun Cndy tak mau karena ia sangat khawatir jika mamanya kena pukulan lagi, seperti beberapa taun yang lalu.

"Eng...enggak mau ma. Candy di...di sini aja... nemenin...ma..mama" Valen yang melihat itu bergedik jijik sendiri. Ia seperti melihat drama secara langsung.

"Cihhh. Drama banget." ucap Valen seraya melipat kedua tangannya di dada.

"Pa.. maa..maafin Candy karena selama ini sel...selalu bikin papa marah, bikin papa malu, ga bisa bahagiain pa..pa, maafin Candy yang selalu sal...lah pa" ujar Candy lirih seraya memohon kepada papa nya. Valen hanya berdecak miring lalu memutar bola matanya malas.

"Mas udah yuk, kita pergi aja dari sini. Kayaknya mereka pada ga terima dan ga suka deh kalau kita ada di sini." ucap cewek itu seraya menggandeng tangan Valen untuk pergi dari sana.

"Baru tau kalau tente emang ga di terima di sini?" tanya Candy sinis. Ia memang lemah jika sudah dibentak oleh papanya. Namun ia akan menjadi singa jika sudah berhadapan dengan cewek yang menurutnya sebagai perusak hubungan orang tuanya.
Valen menatap Candy tajam dan hendak menamparnya lagi. Namun tiba-tiba tangannya terhenti di udara.

"Kenapa pa? Kok ga dilanjutin? Biasanya kan langsung nampar ga banyak mikir!"

Valen menatap Candy geram, "Kamu minta ditampar?" gertaknya seraya menggerakkan tangannya untuk menampar anak gadisnya, namun sebuah tangan langsung mencengkalnya.

"STOP.SAKITIN.ADIK
SAYA." ucap Edward penuh penekanan.

"Kenapa, kamu juga mau bela dia? Semua aja bela dia! Kamu itu anak papa, Edward. Jangan sekali-kali kamu ikut-ikutan anak pembawa sial ini, yang sukanya membangkang!"

"Papa? Anda papa saya? Papa saya sudah tidak ada di rumah ini. Papa saya entah pergi kemana. Jadi jangan sekali-kali anda berkata jika anda itu papa saya! Dan STOP buat sakitin adik saya!" balas Edward.

Candy's StoryWhere stories live. Discover now