Candy's Story.8.

158 67 74
                                    

"Aku kuat di bagian fisikku, karena aku terlatih. Tapi aku lemah di bagian hatiku karena aku belum terlatih. Apalagi aku berada di sampingmu."

- Daniel -

"Gue kemarin bersemedi semaleman. Tapi sama aja, gue belum yakin sama perasaan gue." ujar Daniel.

"Mungkin ada tapi cuman dikit" ujarnya lagi.

"Ini nih orang yang ga pinter dalam percintaan" ledek Nathan

"Emang Daniel elo, Nath. Yang bejat, suka mainin cewek" ucap Rama membuat Nathan terkekeh.

"Gue ga mainin cewek. Mereka aja yang dengan mudahnya kepincut sama gue" Rama yang jengkel pun langsung menimpuk Nathan dengan majalah yang ia bawa tadi.

"Tapi lo kayak ada rasa gimana gitu ngga kalo lagi sama Candy, kalau ga waktu lo baru nggangguin dia?" tanya Rama pada Daniel.

"Seneng" balas Daniel tanpa ragu.

"Nah berarti lo udah ada rasa sama dia" simpul Nathan. Entah dari mana pikiran Nathan yang langsung menyimpulkan itu.

"Kalo misal iya gue suka sama dia. Gue harus ngapain?" tanya Daniel

"Besok ada kuis Matematika buat pre test kan? " tanya Rama tiba-tiba membuat ketiga orang di depannya mengangguk meng-iyakan.

"Nah lo kan bisa tu matematika" Daniel menganggukan kepalanya.

"Terus kenapa?" tanya Daniel penasaran.

"Kita kan tau tu gimana tata caranya pak Erik waktu nggelar kuis" ucap Rama yang diangguki mereka lagi.

"Nah tapi gue ga yakin, ni cara bakal berasil ga buat Candy terpesona dan kagum sama lo"

"Belom dicoba dah pesimis aja" balas Raka.

"Bikin gue takut nyoba aja" sambung Daniel.

"Tapi kayaknya bakal berhasil" ucap Rama penuh keyakinan.

"Biasanya kan pak Erik nyuruh kita nunjuk temen buat ngerjain soal berikutnya kan. Nah waktu giliran lo, lo nunjuk Candy buat ngerjain soal." ujar Rama memberi saran.

"Semoga aja Candy ga bisa ngerjain soal itu. Dan lo nawarin diri buat mbantuin dia" sambungnya.

"Boleh juga saran lo" ucap Nathan yang masih asik bermain ps.

"Gue yakin, Candy bakal kagum sama lo" ucapnya lagi tanpa menolehkan kepalanya.

"Tapi kalau dianya bisa ngerjain, gimana?" tanya Daniel.

"Berarti tujuan lo ga direstui sama tuhan." ucap Raka.

"Jangan gitu dong. Mending lo diem aja deh, dari pada lo ngomong bawaannya nyakitin mulu" timpal Daniel.

"Doa aja semoga tuhan ngrestuin lo" timpal Rama sesekali meneguk es nya.

"Aamiinn"

***

Pagi yang cerah menghiasi kota Jakarta ini setelah semalaman hujan yang tak ada hentinya.

"Pagi" sapa Daniel dengan senyum yang paling mematikan. Namun ya tetap tak ada respon dari lawan bicaranya.

Anggurin aja terus, cogan kok dianggurin, diapelin kek -batin Daniel

"Lo dah belajar buat nanti kuis?" Daniel menarik kursi dan duduk tepat di depan Candy.

Candy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang