Candy's Story.21.

109 46 44
                                    

"Jika kamu memang tidak merasa bersalah, sebaiknya kamu meminta maaf terlebih dahulu. Karena meminta maaf bukanlah hal yang sulit."


- Candy'Story -

❤️

Mata Daniel terus mencari keberadaan Candy, sedari tadi ia belom menemukan tubuh mungil gadis itu.

"Apa udah ga di kantin ya?" tanya Daniel pada dirinya sendiri.

"Coba deh gue cari ke kelas" ucapnya langsung pergi meninggalkan kantin.

Daniel terus berlari menelusuri lorong. Ia berharap Candy berada di dalam kelas, ia takut jika Candy berfikir macam macam tentangnya.

Huft.. huft.. huft. Suara napas Daniel yang masih tersengal-sengal karena habis berlari. Matanya terus mencari keberadaan Candy.

Shitt Candy juga ga ada di kelas -batin Daniel.

"Mel.. mel.. " panggil Daniel dengan napas yang masih memburu.

"Ada apa? Kok gitu napasnya?" tanya Melody seraya menghampiri Daniel yang berada di ambang pintu.

"Ha..habis lari dari kantin. Dah ga penting itu." balas Daniel

"Yang penting sekarang, Candy dimana dari tadi gue cariin ga ada?" tanya Daniel lagi.

"Ohh cari Candy?" Daniel menggaguk.

"Candy tadi sempet bilang mau ke taman. Tapi ga tau mau ngapain" balas Melody. Segera Daniel berlari menuju taman.

"Makasih mel!" teriaknya dari kejauhan.

Sesampainya di taman, tak ada sosok Candy di sana. Tapi Daniel tak kunjung menyerah, ia terus mencari. Tak lama akhirnya ia berhasil menemukan Candy. Ia sedang duduk manis dengan minuman di tangannya.

"Hai" sapa Daniel dengan senyumnya.

"Hai" balas Candy sembari menyeruput minumannya.

"Kok di sini sendiri, gue cariin tau dari tadi" kata Daniel. Candy memandang wajah Daniel. Mungkin tadi ia berlari saat mencari keberadaanya, karena sekarang wajahnya penuh dengan keringat. Keringat yang membuat ketampanannya bertambah kali lipat. Tanpa sadar Candy memuji ketampanan yang Daniel miliki.

Ganteng banget -bantin Candy

Segera Candy menggeleng.

Apaan dah, jadi muji gini -batinnya lagi.

"Bosen aja" balas Candy seraya memandang siswa siswi uang berlalu lalang.

"Gimana?" Candy kini menatapnya dengan satu alis yang terangkat.

"Soal kemarin, udah punya jawaban?" tanyanya lagi. Tiba-tiba saja jantung Candy berdegup lebih cepat. Kenapa Daniel tiba-tiba membahas itu lagi, Candy belom siap untuk hal itu.

"Lo masih ragu ya sama gue?" lagi lagi Candy hanya diam tak berkutik sama sekali.

"Atau lo belom siap buat pacaran?" tanya Daniel lagi, setelah itu Candy hanya mengangguk saja.

"Tau kan gue belom pernah pacaran" Daniel hanya mangut mangut dan tersenyum pasi.

"Gue masih setia kok nungguin lo, asal lonya jangan kelamaan"

"Karena lo itu cinta pertama gue, gue ga mau cinta pertama gue ditolak gitu aja" Jantung Candy mendadak berhenti karena virus senyum manis Daniel. Candy lupa cara bernafas. Bagaimana ini, siapa saja tolong Candy sekarang.

Candy's StoryWhere stories live. Discover now