Candy's Story.29.

75 27 50
                                    

"Ada rasa iri di dalam dirimu itu tandanya kamu tidak mampu. Tidak mampu untuk menjadi diri sendiri dan ingin menjadi orang lain dengan cara memaksa."

- Candy's Story -

❤️

Wanda yang merasa kesal pun berjalan dengan langkah terpaksa dengan mulut yang terus mengomel karena menumpahkan sumpah serapahnya kepada mereka yang sedari tadi membuatnya malu setengah mati.

"Anjirr bener dah, gue tu salah apa sih sampe mereka sebel gitu sama gue?" tanya Wanda entah kepada siapa.

"Daniel juga. Sayang kenapa sih kamu berubah kaya gitu, kamu ga kangen apa manis manisan sama aku? Apa semua ini gara gara cewek murahan itu?" tanya nya lagi.

"Awas aja lo!"

Wanda yang sedari tadi mengomel tidak jelas akhirnya berhenti begitu saja setelah melihat keberadaan Candy dari arah lawannya. Wanda langsung berjalan mendekati Candy.

"Woy mentel!" teriak Wanda. Candy yang kaget pun reflek memundurkan langkah nya karena langkah Wanda yang begitu dekat dengannya.

"Nama gue bukan mentel, gue Candy" balas Candy dingin.

Tanpa perizinan dari Candy, Wanda langsung menarik tangannya kasar menuju ke suatu tempat. Setibanya, ia langsung mendorong tubuh Candy kuat membuat Candy menabrak tembok di belakangnya.

"Apaan sih lo?!" tanya Candy sengak.

"Lo tu yang apaan?!. Udah gue
peringatin jangan deketin Daniel, malah lo nya jadian sama dia!" ucapnya sedikit teriak seraya menunjuk wajah Candy dengan telunjuknya.

"Gue nerima Daniel itu bukan urusan lo! Gue suka, gue sayang sama dia. Apa salahnya gue nerima dia jadi pacar gue?!" tanya Candy. Wanda memalingkan wajahnya seraha berdecih pelan.

"Lo suka? Lo sayang? Ga salah?" tanya Wanda pada Candy. Candy mengerutkan dahinya bingung.

"Bukannya lo cuman kasian sama Daniel karena selama ini selalu lo tolak?"

"Gini ya iblison, sebenarnya gue kasian sama lo. Karena apa? Karena lo selalu ngemis cinta ke Daniel, sedangkan Daniel sama sekali ga pernah lirik lo, nganggap lo ada aja enggak!" balas Candy membuat Wanda menggeram kesal.

Plakkk.

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan Candy. Keras sekali membuat pipi Candy merah dan sakit. Candy menatap Wanda penuh dengan amarah, namun ia urungkan amarahnya karena jika ia membalas berarti ia sama saja dengan makhluk di depannya ini.

"Apa, mau bales?" tanya Wanda.

"Makanya kalo ngomong jangan asal ngomong. Pernah di sekolahin ga sih mulut lo?" Candy hanya tersenyum miring, diam mendengarkan ocehan yang akan Wanda lontarkan.

"Apa lo ga pernah diajarin sopan santun sama orang tua lo? Sopan santun gimana caranya ngomong baik-baik sama orang lain?"

"Gue apa lo yang ga pernah diajarin sopan santun sama orang tua?!Bukannya lo duluan?" tanya Candy membuat Wanda terdiam.

"Lo itu kesepian kan kalau di rumah makanya lo selalu cari perhatian agar lo diperhatiin sama orang orang?!"

Plakkk.

Kini pipi kiri Candy ikut memerah karena tamparan keras dari Wanda.

"Bisa tutup mulut ga! Mulai sekarang jauhin Daniel atau lo tau akibatnya, Candy Olivia Rickard"

"Dan, jika lo ga mau nurut apa yang gue mau, lo akan terima akibatnya. Gue ga pernah main main sama omongan gue. Camkan itu!" peringat Wanda sebelum ia pergi dari hadapan Candy.

Candy's StoryWhere stories live. Discover now