Candy's Story.10.

138 60 53
                                    

"Jika kamu tak ingin masuk ke jurang. Jangan dekati. Jauhilah. Tetapi jika memang kamu nekat. Perlahan. Dekatilah"

-Candy's Story-

Daniel, Nathan, Raka, dan Rama memasuki apartemen Daniel yang biasa dijadikan tempat nongkrong setelah pulang sekolah. Mereka biasa berkumpul di apartemen untuk sekedar duduk manis, tiduran atau hal kecil lainnya sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Dan!!, Makanan dimana?" teriak Nathan setibanya di dapur. Untuk urusan makanan atau sesuatu berbau gratisan memang Nathan lah yang pertama, ia tidak mau kalah dengan ketiga sahabatnya itu.

"Ada di dapur, cari sendiri!!" Daniel tak kalah teriaknya karena ia dari kamar. Daniel masih berusaha melepas seragamnya dan diganti dengan baju santainya.

"Ga ada Dan!!! Di kulkas juga ga ada, di lemari makanan biasanya juga ga ada!" balasnya yang mulai kesal.

"ADA!! Cari dulu makanya. Pake mata bukan pake mulut!" balas Daniel

"Lo bohongin gue yaa!?!"

"Enggak. Orang ada banyak makanan-" Daniel sengaja menjeda perkataannya.

"-tadi di swalayan" sambung Daniel terkekeh sembari menuju ruang game menyusul si kembar.

"DANIEL!!! Lo belom pernah ditimpuk sama orang buntung kan?!" tanya Nathan tak santai.

"MANA ADA ORANG BUNTUNG BISA NIMPUK ORANG, GOBLOKK!" geram Rama setelah mendengar omongan Nathan yang tidak masuk akal itu.

"Gimana, berhasil?" tanya Raka tiba-tiba.

"Apanya yang berhasil?" balas Daniel penasaran, kenapa tiba-tiba tanya berhasil atau tidak padanya.

"Candy?"

"Ooh, berhasil lah, tapi... " Daniel sengaja menjeda omongannya

"Tapi?" Raka mengerutkan dahinya

"Berhasil dicampakin, yang ada gua diskakmat kali sama dia" jawab Daniel enteng tapi tertera jelas wajah kecewa di muka Daniel.

"HAHAHAHAHAHA, bahagia banget gue ngelihat lo dicampakin sama Candy. Seharusnya tadi gue abadiin muka lo yang galau tadi" gelak tawa menggelar memenuhi ruang game karena Nathan yang tiba-tiba datang. Daniel tak menggubris temannya itu.

"Tapi, Ka. Waktu kita di loker, gue sempet tanya dia. Kenapa tangannya banyak lukanya. Inget kan lo?" Raka hanya mangut-mangut.
"Kayak nya emang bener deh dia punya masalah di keluarganya" sambung Daniel.

"Terus terus lo nanya apa?" mulai, sifat ke-kepoan Rama muncul.

"Ya gue tanya tangan lo kenapa. Bahkan gue sempet nawarin diri buat jadi teman curhatnya" ujar Daniel apa adanya.

"Terus terus. Tapi bentar deh, tadi lo ngomongkan kayaknya bener dia punya masalah di keluarganya. Nah kenapa lo bisa ngomong gitu?" kalau Rama sudah kepo dia akan terus bertanya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Candy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang