Candy's Story.22.

84 36 46
                                    

"Setiap detik sangatlah berharga karena waktu mengetahui banyak hal, termasuk rahasia hati."

- Candy's Story -

️❤️

Bughh

Bugh...bughh

Bughhh

Suara hantaman yang Candy berikan ke samsak kesayangannya itu tak kunjung berhenti. Ia terus meluapkan emosinya dengan memukuli samsaknya itu. Emosi yang sedari tadi ia tahan saat di sekolah.

Candy tidak tau kenapa ia bisa seemosi ini. Karena cewek tadi? atau karena tiba-tiba cewek itu menggandeng tangan Daiel? Lantas kenapa Candy marah jika gara-gara itu. Ia memang siapanya Daniel? pacar aja bukan. Berhak atas apa ia marah seperti itu. Cemburu? mana mungkin. Candy saja tidak suka sama Daniel.

Bughh..

Bughhh...

Bugghhhhhh.....

Pukulan terkahir yang ia berikan membuat samsak yang sedari tadi ia pukuli hancur dan mengeluarkan isinya.

Huft..huftt...

"Gue ken.. kenapa sih?!" tanyanya dengan nafas yang tidak stabil.

"Cemburu?" Candy lantas menggelengkan kepalanya.

"Hah! Mana mungkin gue cemburu, emang gue siapanya dia. Pacar aja bukan kenapa cemburu." celotehnya seraya ingin melayangkan pukulannya lagi. Namun ia urungkan karena melihat samsaknya yang sudah hancur karena ulahnya.

"Ashhh sial, pake hancur segala lagi."

Tak lama, Edward masuk ke ruangan latihan dengan segelas air ditangannya. Segera Candy mengambil minuman yang dibawa Edward.

"Lah anjir minuman gue" omel Edward.

"Yaelah kak, minta dikit napa. Pelit banget" balas Candy seraya mengembalikan gelas kepada Edward.

"Anjirr ni samsak kenapa kok bisa ancur" ucap Edward heran. Candy hanya menampilkan deretan giginya tanpa dosa.

"Ga sengaja kak" balas Candy

"Ga sengaja gimana, mesti lo mukulnya keras banget" tebak Edward.

"Hehehe maap"

"Lo kenapa sih dek, cerita sama gue." ucap Edward yang duduk di kursi ruang latihan.

"Gapapa kok, alay banget" balas Candy lalu beranjak pergi.

"Gue juga pernah seumuran lo kali. masalah hati ya?" tanya Edward yang berhasil membuat Candy mematung di tempat.

"Kan kakak pernah bilang, jangan deket sama cowok"

"Candy ga lagi deket sama cowok kak" balas Candy dingin.

"Kalo ga baru deket, ngapain lo ke ruang latihan terus gebukin samsak sampe hancur"

"Bukan lo banget dek. Emang lo jago karate, tapi waktu lo latihan aja pukulan terkeras lo belom pernah sampe hancurin samsak"

"Tapi bener kok Candy ga deket sama cowok" balas Candy.

"Bohong lo. Sinian napa masak dari tadi gue ngomong sama punggung" ucap Edward. Candy yang tadinya berada di depan Edward kini memutar badannya lelu berjalan menuju Edward dan duduk di sebelah kakanya itu.

"Kenapa? Cerita sama gue, gue ga bakal marah. Janji" ucap Edward seraya membentuk huruf V dari jari nya.

"Janji?" tanya Candy memastikan. Edward mengangguk seraya tersenyum manis.

Candy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang