61. Kecemasan

5.8K 822 38
                                    

Seraya menunggu Pangeran Jiazhen yang tengah berjuang untuk mendapatkan tanaman obat milik Niura, Niura memutuskan untuk duduk dan memperhatikan bagaimana cara para tabib terbaik itu mengobati Kaisar.

Cara mereka mengobati itu membuat Niura merasa kesal. Dengan bodohnya para tambib itu mengira bahwa bintik-bintik di sekitar tubuh Kaisar adalah noda dan mereka menggosok-gosokkannya dengan kunyit. Percuma.

"Berhenti melakukan itu atau bintik-bintik itu akan bertambah dalam dan berubah menjadi koreng," cegah Niura dingin.

Para tabib itu melongo heran. Bahkan mereka yang mendapat gelar sebagai tabib terhebatpun masih belum bisa menelaah kasus penyakit baru ini dengan baik. Sementara seorang gadia yang terkucil berani menghina mereka?

'Mengapa Pangeran Jiazhen lama sekali' batin Niura gelisah. Bagaimanapun ia khawatir dengan keadaan Kaisar yang semakin memburuk.

Terlihat Kaisar Hongli yang merasakan sakit di bagian kakinya dan hanya bisa mengelus kakinya sendiri dengan lemah.

"Jangan hanya berbaring saja, itu tidak baik untuk kesehatan seorang tua bangka seperti anda, Yang Mulia," tegur Niura yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari para kaisar yang juga tengah berada di ruangan yang sama.

"Putri, tolong jaga cara bicara anda," ujar salah satu Kasim yang mulai geram.

Kaisar Xingsheng yang berada di samping ranjang Kaisar Hongli langsung berdiri dan menatap Niura tajam. "Berani sekali kau mengatakan kata 'tua bangka' itu kepada ayahmu sendiri!" geramnya dengan tangan yang menunjuk Niura.

Niura ikut berdiri dari duduknya, membuat Putri Tian Ba ketakutan, ia takut akan terjadi keributan di mana ayahnya tengah terbaring sakit.

"Aku bicara sesuai kebenaran, kalau bukan karenaku, sudah pasti luka Kaisar Hongli akan mengoreng."

"Jaga ucapanmu! Di mana tata kramamu?!" Kali ini Kaisar Hongli yang menyaut, membuat Niura geram.

"Maaf atas kelancanganku, Yang Mulia ... semua ini karena sejak keci aku tidak pernah diajarkan tata krama atau apapun, aku hanya dikur——"

"CUKUP!"

Kaisar Hongli langsung berdiri dan tiba-tiba ....

"Aakh!" jerit Kaisar Hongli saat merasakan sakit di area pergelangan kaki dan pinggangnya.

"Yang Mulia ...." Para kasim itu cemas saat mendengar jeritan Kaisar.

"Ayah ...." Tian Ba langsung menghampiri Kaisar dengan cepat.

"Baringkanlah dia kembali dan kalian para tabib jangan hanya diam saja, apakah kalian diundang ke sini hanya untuk menyaksikan Kaisar yang kesakitan? Berapa bayaran kalian? Apa masih kurang sehingga kalian semua tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh, huh?!" geram Niura menatap tajam para tabib yang mulai gelagapan. Pasalnya, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Adik Tian Ba, antarkan aku ke ruangan kosong," pinta Niura yang langsung diangguki oleh Tian Ba.

Tian Ba berpamitan dengan Kaisar dan mulai berjalan dengan Niura. Istana ini memang istana ayahnya, namun, Niura sama sekali tidak mengetahui seluk beluk istana ini kecuali istana bawah, tempat di mana penjara bawah tanah berada.

"Kakak ...."

"Antarkan aku cepat, jika Pangeran Jiazhen kembali, perintahkan dia untuk langsung masuk ke ruanganku," potong Niura yang langsung membuat Tian Ba terdiam.

Tian Ba telah kembali setelah mengantar Niura ke ruangan kosong, Niura langsung meletakkan banyak peralatan obat dari para tabib ke ruangan itu. Saat ia hendak mengambil sekendi air, tiba-tiba Heji menghadangnya.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now