20. Festival Servia

10.4K 1.4K 7
                                    

Semalam, mereka semua tidur dengan nyenyak. Mereka tidur bergantian untuk berjaga agar tenda mereka tetap aman. Setelah dini hari, kelompok Niura memutuskan untuk mengizinkan kelompok Xiuhuan untuk tidur bersama karena lelah. Mereka semua bercengkrama, bercanda, tertawa ria, kecuali pangeran Xiuhuan yang canggung untuk berbicara di depan Niura, bahkan untuk bernapas pun rasanya sangat malu.

Mereka semua bingung dengan tingkah laku Xiuhuan yang sama sekali tak berani menatap Niura, sementara Niura yang bersikap dingin, sesekali mencari kesempatan untuk menggoda Xiuhuan lewat tatapan dan senyuman miring, membuat mereka semua berusaha untuk mencairkan suasana. Namun apalah daya, keduanya begitu angkuh, mereka pasrah.

Dung!~

Pagi yang indah telah datang, mimpi indah mereka terhenti. Kedelapan remaja itu langsung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara dentuman nyaring lonceng pagi disertai aroma menyengat daging panggang, membuat mereka tak bisa melanjutkan tidur lagi.

Niura mengerjapkan matanya, pelan. 'Hari ini jadwalnya apa!' batinnya.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ia tersadar. Ia ingat, jika hari ini adalah hari dimana Festival Servia telah tiba. Festival yang diadakan khusus untuk para remaja yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Yi Jian merasakan dingin, di kakinya. Rasanya seperti membeku, saat ia membuka matanya, "Xiao'er?" beonya terkejut. Jadi ... dingin di kakinya itu perbuatannya?

"Hahaha!" Yihua tertawa, "Dingin? Sebelumnya aku dan Liwei pun dibuatnya seperti itu," lanjutnya diselingi tawa oleh Liwei.

Yi Jian yang hendak protes pun jadi terbawa suasana, ia ikut tertawa dengan ria, "Xiao'er ... tolong jangan gunakan elemen es mu untuk membekukan kaki ku ...." ucapnya dibalas pukulan kecil di punggungnya oleh Niura.

"Berisik sekali ...."

Mereka berempat menghentikan tawanya, menatap pangeran ketiga dengan pandangan masing-masing. Liwei yang melihat itu tersenyum manis, melihat tingkah pangeran Kangjian yang menggemaskan ketika tidur.

Kangjian membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah, empat manusia yang menatap tajam kearahnya, tanpa menunda, ia langsung terduduk hingga kepalanya menghantam tiang tenda. "Ke–kenapa kalian memandangiku? Apakah aku terlihat tampan? Ya ... aku tau itu," ucapnya asal.

"Mengigau?" tanya Niura bingung. Laki-laki itu tidak mengigau 'kan?

Kangjian menggeleng, ia menerawang sekelilingnya, tersadar merasa kehilangan sesuatu, ia segera menatap keempat gadis di hadapannya lagi.

"Kalian apakan aku?" tanyanya semakin membuat mereka bingung. Kangjian menatap sekitarnya, menatap pakaiannya, 'Huh, lengkap!' batinnya.

"Apanya yang lengkap?" tanya Niura membuat Kangjian membelak terkejut, ia menutup mulutnya dengan cepat.

'Dia ... bisa membaca pikiranku?' batinnya waspada, "Dimana kakak dan adikku? Kalian menculikku, ya?" tanyanya semakin waspada. Ia menatap Liwei yang sedari tadi mencuri-curi pandang.

'Gadis itu, sangat ... lucu'

'Ooh, jadi Liwei sudah mendapatkan calon kekasih, rupanya' batin Niura tersenyum saat mendengar batin Kangjian. Ia senang karena ia adalah orang pertama yang mengetahuinya.

Saat Niura ingin kembali menggoda Kangjian, tiba-tiba saja langkah kaki di depan tenda membuatnya terpaksa mengurungkan niatnya untuk berucap.

Niura dan yang lainnya menatap ke arah pintu tenda yang terbuka, menampilkan dua pria bertubuh kekar dengan tombak di tangannya, mereka memiliki tanda hitam berbentuk simbol kekaisaran Zhen di lengannya. Niura mengela napasnya, merasakan bahwa mereka bukanlah orang jahat.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now