13. Kultivasi ganda

12.5K 1.8K 56
                                    

Double up yeay!

***

Pagi ini dikabarkan bahwa Kaisar Hongli dan seluruh penghuni istana Quon baru saja mengetahui keberadaan Putri Xiao Li beserta pelayannya, Yi Jian yang tidak ada di paviliun. Mereka semua sibuk dengan Selir Tian Hua dan kedua anaknya yang keracunan beberapa hari yang lalu.

Kaisar yang marah karena Putri Xiao Li melarikan diri dari paviliun hitam pun segera menugaskan seluruh prajuritnya untuk mencari Xiao Li beserta pelayannya ke setiap tempat.

Permaisuri Xiao Mei yang cemas segera membawa mereka menuju gunung Gaxia lebih awal dari rencananya. Mereka berlari melewati hutan Gaxia dengan tergesa-gesa.

"Lari!" Permaisuri berteriak memimpin kala melihat tiga orang prajurit mengetahui keberadaan mereka dan mengejar mereka. Walaupun mereka menggunakan hanfu bertunik dengan jubah dan cadar, tetapi tetap saja mereka ketahuan karena hanya mereka saja yang berada di sini. Semua penduduk desa tidak dibolehkan keluar rumahnya karen hari ini adalah gerhana matahari.

"Tunggu!" Niura berteriak saat ia tertinggal oleh Permaisuri dan Yi Jian. Kaki Niura tersandung membuatnya jatuh. Permaisuri yang melihatnya sangat ketakutan begitupun dengan Yi Jian.

Saat permaisuri dan Yi Jian ingin membantu Niura, tiba-tiba kabut hitam muncul di depan Niura lalu berubah menjadi seorang pria bertubuh atletis dengan mata dan rambut merah yang sangat tampan. Pria itu membantu Niura bangun, lalu berlari mengejar prajurit yng sudah ketakutan.

"Berani sekali kalian mengganggu istriku!" Pria itu berteriak geram. Tiba-tiba saja kuku-kuku panjang muncul dalam sekejap di jari jemarinya, dan taring tumbuh di giginya membuat para prajurit itu ketakutan.

Niura yang bingung melihat pertengkaran mendadak di hadapannya segera bangun dibantu Yi Jian.

"Siapa dia?" tanya Yi Jian bingung. Ia belum pernah melihat sosok itu sebelumnya, apalagi pri itu datang tiba-tiba dengan memunculkan kabut hitam.

"Dia ...." Niura kehabisan kata-kata untuk menjelaskan semuanya. Ia tidak tahu harus menjawab apa? Sungguh, ia tak pernah mendeskripsikan pria bernama Roiden Xua Zha Zheng Xiao Honari. Sungguh, Niura sangat pusing memikirkan panjangnya nama milik pria itu.

Permaisuri memicingkan matanya menginstruksi pria yang sedang berkelahi itu, "Bukankah ... dia putranya dewa alam? Dia Roiden si Dewa kematian," gumam permaisuri pelan namun masih bisa didengar.

"Maksud Ibu ... Raja naga hantu?" tanya Yi Jian mengerti. Ia pernah mendengar bahwa julukan lain Raja Naga hantu adalah Dewa kematian. "Oh tidak! Xiao'er mengenalnya!" Lanjutnya tak percaya.

Niura bingung dengan omongan mereka, tiba-tiba lengan dingin mencul di pundaknya dari belakang, saat ia melihatnya, ternyata pria itu, "Biarku bantu," ucap pria itu dingin.

Permaisuri tersenyum, "Panjang umur untukmu Dewa kematian ...." ucap Permaisuri sedikit menunduk.

'Bagaimana bisa aku mendapatkan panjang umur, jika manusia di depankulah yang akan membunuhku?'

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Roiden tanpa bertele-tele.

Permaisuri tersenyum simpul, "Saya mengajak kedua anak-anak saya pergi menuju gunung Gaxia untuk berkultivasi," jawabnya langsung. Yi Jian mengangguk-angguk setuju.

"Anak? Setauku Dewi laut tidak memiliki anak?" tanya Roiden bingung. Apakah ia telah salah paham?

Niura menajamkan matanya, jadi ia sama sekali tak di anggap? "Kau!" pekiknya geram. Ia mencakar lengan kekar Roiden dengan cepat, namun tidak ada respon sama sekali.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now