2. Racun menyusahkan

19.2K 2.4K 97
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote atau komen agar author semakin rajin update:)

***

Berita telah diusirnya sang permaisuri Xiao Mei dari kerajaan oleh Kaisar dan selirnya telah menyebar ke seluruh penjuru benua.

Berdasarkan fakta yang beredar, permaisuri Xiao Mei diusir sebab kesalahannya kemarin, ketika berkunjung ke paviliun hitam, atau istana bawah tanah. Hanya untuk menemui Xiao Li selama sepuluh menit disaat waktu yang diberikannya hanya lima menit saja.

Permaisuri diusir tanpa vasilitas sedikitpun atau pengawal satupun membuatnya pasrah, tapi ia senang karena telah bertemu putrinya walaupun hanya sepuluh menit saja

Niura yang mendengar itu sontak langsung naik pitam dan sangat marah hingga ia ingin membunuh kaisar dan selirnya lalu menjemput permaisuri tapi itu hanya angan-angan karena keluar dari sini pun ia tak bisa, ditambah lagi dengan keadaan tubuhnya yang tidak baik-baik saja membuatnya hanya bisa mengamuk di kamarnya atau memecahkan cermin.

Racun ular dalam tubuh Xiao Li atau Niura belum sepenuhnya sembuh total, dan jika dibiarkan ini akan berakibat fatal yang berkemungkinan akan merenggut nyawanya untuk yang kedua kalinya. Niura ingin cepat pulih dan melakukan segala cara pemulihan sendiri karena Kaisar tidak membiarkan satupun tabib (dokter) yang boleh menyembuhkan Xiao Li.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Putri?" tanya Yi Jian yang kebingungan karena melihat Niura yang bermondar mandir dan ngamuk tidak karuan sedari tadi.

"Entahlah. Yang jelas, hal pertama yang harus aku lakukan adalah menghilangkan racun sialan ini dari tubuhku!" jawabnya kesal sekali hingga akhirnya ia mendapatkan penerangan yang melintas di otaknya. Niura membalikkan badannya tepat menghadap Yi Jian dan menatapnya penuh tanya.

"Bagaimana jika kita pergi ke perpustakaan kota untuk meminjam buku tentang obat-obatan dan racun?" tanya-nya bersemangat.

"Bukan kah kau dilarang keluar paviliun? Lalu bagaimana caranya agar kita bisa pergi ke perpustakaan pusat kota?" jawab Yi Jian bingung sembari merapihkan pakaian-pakaian milik Xiao Li pertama.

"Ish, kau ini ..., dimana letak  otak mu? Bukan kah kita bisa saja membobol jendela itu menggunakan ini?" hardiknya sembari memegang sebuah alat besi yang ia temukan di nakas.

Criiinggg

Kala ia hendak menempatkan kembali alat besi itu, tanpa sengaja tangannya menjatuhkan sesuatu yang terdengar agak nyaring, "Benda apa, itu?" Niura penasaran lalu mengambil benda tersebut dari ubin dan ternyata itu adalah sebuah cincin dengan giok kristal berwarna merah pekat. "Cincin apa, ini?" lanjutnya membuat perhatian Yi Jian kepada cincin itu yang semula terfokus dengan lipatan pakaian-pakaian.

Yi Jian yang baru tersadar setelah terdiam singkat seketika membulatkan matanya, "Cincin ruang!" Jawabnya sedikit keras sehingga membuat Niura terkaget.

"Apakah, ini yang disebut ... cincin ruang?" tanyanya karena ia baru pertama kali melihat cincin ruang itu di hadapan matanya setelah membaca dari novel-novel fantasi di kehidupan sebelumnya. Yi Jian mengangguk semangat membuat Niura tersenyum. Tanpa bertanya, Niura sudah mengetahui fungsi cincin tersebut lalu memakainya.

"Jadi ... bagaimana dengan rencana mu?"

"Rencana yang mana?" jawab Niura terlupa sepertinya.

Yi Jian menghela napas, tidak Xiao Li yang dulu, tidak yang sekarang, keduanya sama-sama pelupa membuatnya menjadi seorang penyabar. "Rencana mu untuk kabur ke perpustakaan~" jelasnya.

Niura yang tersadar langsung menepuk jidatnya lalu berdiri. "Bukan kah kau pemilik elemen jingga pengendali cuaca?" tanya-nya dengan anggukkan oleh Yi Jian, "Jadi, bisa kah kau mengubah cuaca yang cerah ini menjadi gelap gulita dengan cuaca yang buruk?" lanjutnya.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now