32. Tidak mengerti

7.9K 1.1K 23
                                    

"Manakah apel yang menurutmu tidak terlalu manis?" tanya Yihua menatap bingung gundukkan apel di hadapannya.

Dengan sekali tatap, Niura langsung yakin kalau yang ia pilih adalah yang paling sempurna. "Yang ini, apakah kalian semua sudah selesai? Aku ingin segera kembali ke tenda,"jawab Niura antusias. Ia memberikan sekeranjang apel matang kepada Yihua yang kemudian diterima dengan senang hati.

Pergi ke pasar adalah ide milik Niura. Sementara yang lain hanya mengangguk menyetujui saja, entah kenapa mereka tak kuasa menolak permintaannya, apalagi hari ini Niura terlihat sangat aneh. Niura sangat tak tahan mengetahui perbuatan menjijikan yang telah dilakukan oleh kedua gurunya di tendanya. Jika ia biarkan, maka Roiden akan marah besar karena tendanya berada di dekat hutan dan semua hutan adalah milik Roiden sang dewa kematian. Roiden pernah bercerita kepadanya kalau ia tidak menyukai perbuatan seperti itu dilakukan di wilayah kuasanya, walaupun seorang dewa dan dewi sekalipun.

Di Pasar, mereka hanya menunggu Niura dan Yihua memilih-milih banyak apel saja, entah kenapa. Saat ditawari yang lainnya, Niura dengan cepat langsung menolak. Dengan alasan tidak punya uanglah, lalu ia membeli delapan keranjang apel menggunakan apa? Merekapun hanya pasrah.

"Mengapa kalian menatapku begitu?" tanya Niura risih. Semuanya menatapnya dengan pandangan berbeda-beda tanpa jeda. Niura melambai-lambaikan tangannya di wajah Yi Jian, dan yang lainnya.

"Mengapa kau sangat antusias? Apakah kau menyembunyikan sesuatu, atau rencana?" tanya balik Liwei yang tak kalah kebingungan.

"Rencana?" Pangeran Xiuhuan menggumam. Ia mengambil satu apel di tangan Niura, namun dengan cepat Niura menggantinya dengan yang lain.

"Berani sekali kau," geram Pangeran Xiuhuan. Ia menatap Niura dengan tajam seolah meminta penjelasan. Dan yang ditatap pun menjadi gelagapan seketika.

"Y-yang lain saja, yang dua ini khusus untuk guru Jia dan guru Huyin." Niura gelagapan karena memang benar ada rencana dibalik dua apel itu.

"Hadiah dalam rangka apa?" Kali ini Yi Jian yang bertanya. Meneliti apel itu amat sangat dalam, namun tak ada keanehan sedikitpun. Apel itu sama saja, yang membedakan hanya besarnya.

Tanpa menjawab, Niura langsung pergi meninggalkan tempat dengan membawa dua buah apel yang ia genggam. Dengan berat hati yang lainnya pun hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah, membawa beberapa keranjang apel yang lebih kecil dari yang di pegang Niura. Mereka semua pergi keluar meninggalkan pasar dan langsung mengekori Niura entah kemana.

Saat ini mereka telah berada di pusat Zhang. Tepat dimana tempat mereka pertama kali datang ke sini dengan kapal dan hari pertama mereka bertemu.

Yi Jian dan Liwei berusaha mengejar Niura yang berada lumayan jauh di depannya dengan susah payah.

"Xiao Li, tunggu kam———"

Dung~ Dung~ Dung~

Tiga suara dentuman lonceng yang mendengung dari panggung komputisi membuat mereka semua berhenti beraktivitas, termasuk Niura. Niura mengalihkan pandangannya ke arah panggung yang terdapat seorang pria dengan tunik yang terbuat dari kulit macan sedang memukul-mukul lonceng dengan kencang.

Pria itu menghentikan aktivitasnya, beralih menggapai alat pengeras suara yang terlihat seperti terompet namun terbuat dari besi hitam, lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. "PERHATIAN SEMUANYA!" Pria itu berteriak menggunakan alat itu hingga seluruh pusat mata menatapnya, lalu mengerumuninya di bawah panggung.

"Ada apa, ini?" tanya Yihua mendekati Niura. Niura menggidikkan bahunya pertanda ia tak tau. Dati pada mati penasaran, Niura memberikan kode mata kepada semuanya agar ikut menghampiri pria bertunik itu yang telah ramai oleh remaja-remaja seusianya.

Pria itu mengabsen seluruh kelompok dengan catatan di kertas coklatnya. Setelah semuanya terabsen sempurna, catatan absen itu ia selipkan di sakunya, dan kembali meraih toak.

"Ehm ... karena semuanya sudah berkumpul, saya akan mengumumkan pengumuman yang diberikan oleh Kaisar Xingsheng di Istana. Sebelumnya, perkenalkan saya adalah perdana menteri utama kekaisaran Zhang, akan memberi tahu pada kalian bahwa ... acara jelajah hutan resmi berakhir hari ini!"  jelasnya dengan senyuman.

Prok ... prok ... prok ...

Para remaja peserta komputisi Servia bertepuk tangan dengan sangat bahagia. Setelah perjuangan mereka menjelajahi dua hutan yang sangat berbahaya, berburu ballack, mencari berlian naga dan zamrud, akhirnya hari ini adalah akhir hari tersebut.

Begitupun dengan kelompok hitam dan merah, kedua kelompok itu sangat bahagia, melepas penat dan rasa takut saat hari-hari mereka penuh dengan darah. Setiap hari bangun pagi dengan pemandangan mengerikan yang membuat mereka jengah, bahkan sampai ada yang trauma.

"Akhirnya, penantianku selesai juga. Akan masuk ke akademi mana, kita?" tanya Yihua seraya bertepuk tangan.

Niura memutar bola matanya jengah, "Yakin akan masuk? Petualangan masih belum berakhir," jawaban Niura sukses membuat mereka semua tercengang.

"Ba-bagaimana bisa? Bukankah perdana mentri sendiri yang mengumumkannya?" Pangeran Minghao bergumam tak percaya.

Yang lainnya menghela napas, sulit untuk memahami sikap Niura. Hidup gadis itu sangat penuh dengan misteri dan pertanyaan yang belum terpecahkan [?]

"Petualangan yang sebenarnya belum dimulai." Niura menjawab dengan santai, menatap sengit sang perdana mentri yang terlihat akan kembali berucap. Dan ucapan itu berhasil membuat mereka semua merasa campur aduk, antara bahagia dan ketakutan.

"Maaf sebelumnya, Nanti malam tepat saat lonceng kembali berbunyi, kalian semua harus kembali berkumpul," kata perdana mentri itu sedikit pelan.

Salah satu pria remaja yang terlihat sangan penasaran langsung memukul panggung di hadapannya dengan pandangan mata yang tertuju pada perdana mentri itu.

"Maaf atas ketidak sopanan saya, tapi kami semua tidak mengerti ucapanmu yang barusan. Tolong jangan bertele-tele, untuk apa kami kembali ke sini lagi nanti malam?" kesal pemuda itu.

"YA BENAR!" Hampir seluruh remaja lain menyetujui usulan pemuda itu. Mereka merasa pemuda itu telah mewakili mereka semua yang tidak konek.

"Tenang semuanya, nanti malam akan ada perayaan besar-besaran yang memperingati hari berakhirnya masa penjelajahan, sekaligus menyambut komputisi acara selanjutnya, yaitu bertarung dengan sesama untuk memilih siapa yang akan lolos masuk ke akademi setelah kalian bertarung dengan banyak ballack. Nanti malam kalian diwajibkan membawa hasil jelajah kalian, berupa kristal beast, berlian, dan zamrud. Jika kalian tidak memiliki salah satunya, berikan alasan kepada panitia yang berwajib. Sekarang kalian semua boleh beristirahat ke tenda masing-masing." Perdana mentri itu sedikit membungkukkan tubuhnya setelah menjelaskan semuanya.

Perdana mentri itu berjalan mundur dua langkah, lalu pergi meninggalkan kerumunan dengan senyuman bijaksana.

Mereka semua langsung bubar dan kembali ke tendanya masing-masing untuk istirahat atau bersih-bersih untuk mereka yang ingin pindah tena malam ini. Mereka dibebaskan.

Sesampainya di tenda, kedua kelompok itu disambut hangat oleh kedua guru mereka. Niura menyeringai tajam melihat tendanya yang sangat acak-acakkan. Dengan wajah sok polos kedua gurunya itu.

Pangeran Jiazhen mengerutkan alisnya, ia memijat pangkal hidungnya pelan. "Bau apa ini? Mengapa tempat tidurnya sangat becek dan berantakkan?"

-To be continue-

Bau apa tuh?

Thanks for 20k viewers
❤POMELOVERS❤

-Dedes-

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now