19. Perkemahan

10.5K 1.4K 41
                                    

"Ehm, Nyonya Jia?"

Yang disapa sedikit terkaget, ia bangun dari duduknya lalu menatap Niura, bingung. "Ya? Saya sendiri," jawabnya.

Niura menghela, "Saya Xiao Li, ketua dari kelompok hitam," ucapnya dengan menjulurkan tangan. Sebenarnya tadi mereka sudah diberi tahu nama kelompoknya masing-masing menggunakan nama-nama warna.

Jia membalas jabatan tangan Niura, "Oh, saya Hang Jia, saya yang akan menjadi junjungan kelompok hitam, kelompok kalian. Jika kalian bingung terhadap seauatu, membutuhkan sesuatu, maka datangilah aku jika ketua kalian tidak tau," balasnya diangguki semua.

Jia berjalan memasuki castil yang terletak tak jauh antara paviliun pertama dan paviliun kedua, "Ikuti aku," ucapnya. Niura dan yang lainnya mengekor di belakang. Melihat-lihat dinding castil yang penuh dengan lukisan bersejarah.

Tiba-tiba saja mata Niura terpesona dengan lukisan kakek tua yang sangat indah. Kakek itu memakai tunik tebal berwarna merah, memakai mahkota yang terlihat mewah, dan janggut putih yang sengaja dipanjangkan. "Siapa kakek itu?" tanyanya pada Jia. Jia menoleh mengikuti arah pandang Niura yang menatap berbinar lukisan itu. "Dia kaisar pertama di Zhen," jawabnya.

"Oh, ya, apakah kalian sudah diberi tahu apa tujuan kalian menemuiku oleh panitia di paviliun pertama?" tanya Jia yang dibalas gelengan oleh semua. Kemudian ia tertawa, entah karena apa.

"Mari, ikuti aku lagi," ajak Jia memasuki sebuah ruangan bernuasa kuno dengan satu ranjang, di hadapan ranjang itu terdapat meja dan kursi penuh buku, dan papan tulis.

"Tempat apa ini?" tanya Yihua bingung. Bagaimana mungkin, kamar disatukan dengan ruang kerja dan ruang rapat?

Jia tersenyum, "Ini kamarku, para junjungan kelompok lain pun seperti ini, sudahlah ... kalian duduk saja sana," ucapnya sambil menunjuk ranjang besar dan ia segera maju untuk berpidato.

"Apa yang harus kami lakukan?" tanya Liwei kebingungan. Tak enak jika ia hanya berdiam diri saja.

"Duduk, dan simak ucapanku saja," jawab Jia yang diangguki olehnya.

Nampak Jia membuka lembar kertas putih dibalut kain merah yang digulung-gulung, "Kelompok hitam, buktikan bahwa [hitam] tidak selalu jahat. Nanti malam aku akan mengantar kalian menuju perkemahan kalian. Seratus tenda kemah tersebar dimana-mana, sedangkan tenda kalian berada di dekat air terjun naga muda. Satu tenda berisi delapan orang yang berarti satu tenda berisi dua kelompok. Kelompok kalian, dan kelompok Pangeran Xiuhuan," ucapnya jelas. Niura membelakkan matanya terkejut.

"Ba-bagaimana bisa kita satu tenda dengan kelompok pria?" tanyanya diangguki ketiga temannya yang terkejut juga.

Jia menghela, sepertinya menjelaakan secara detail kepada mereka adalah beban. "Kaisar sendiri yang memerintahkannya, dalam satu tempat yang lumayan berbahaya hanya satu tenda, jika kalian berempat saja apakah kalian akan bertahan? Kalian lakukan saja keseharian kalian seperti di rumah. Para pria akan menjaga tenda jika kalian tidur, saat kalian bangun, lalu kalian yang akan menjaga. Para pria akan mencari pasokan pangan, lalu kalian para perempuan yang akan memasak, tetapi untuk mencuci pakaian, kalian semua akan mencucinya secara bersamaan di air terjun, apakah kalian paham?" jelasnya diselingi pertanyaan. Ia menatap Niura dengan senyuman, sepertinya gadis itu sangat penuh pertanyaan. Jia sangat menyukai dengan seseorang yang memiliki keingin tahuan tinggi seperti dirinya.

"Katakan yang mengganjal di pikiranmu, Xiao Li?" ucapnya diangguki Niura.

Niura membenarkan posisi duduknya, "Selama satu bulan berkemah, apa yang harus kami lakukan di sana? Tidak mungkin jika hanya tidur, berjaga, memasak dan terus berulang begitu saja, bukan?" tanyanya serius.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now