23. Singa yang lapar

10.3K 1.4K 225
                                    

"Dari mana saja, Kalian?"

Langkah Niura dan yang lainnya terhenti begitu saja saat telah sampai menuju tenda. Mereka melihat keempat pangeran yang tengah berkacak pinggang dengan tatapan marah di pintu tenda.

"A–ada apa?" tanya Niura tak mengerti. Mereka baru saja pulang, namun sudah dihadang, mereka salah apa?

Pangeran Kangjian menghampiri keempat gadis itu, "Ada apa? ... Ada apa, kalian bilang?" tanyanya balik dengan mata yang merah.

Yihua berpikir keras, "Kami melakukan kesalahan apa?" gumamnya.

Kali ini pangeran Xiuhuan yang maju, "Kalian ini tidak bisa menjaga kewajiban, huh? Adik-adikku kelaparan, kalian kemana saja?" tanyanya marah.

"Ooh," jawab keempat gadis itu serentak.

Niura melangkahkan kaki jenjangnya, "Kalau ingin dibuatkan makanan, jangan bertele-tele, langsung saja bilang," ucapnya kesal.

Keempat gadis itu memasuki tenda untuk mencari bahan makanan, Niura membuka kaleng persediaan beras, kaleng daging kotak-kotak, dan rempah-rempah, namun ... kenapa tidak ada?

"Xiao Li, sepertinya kita kehabisan makanan," gumam Liwei sedih. Ia membuk tong berisi ikan, namun tetap saja tidak ada.

Grep!

"Eh?" Niura terkagetkan dengan Yihua yang tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.

"Ada apa, Yihua?" tanya Niura bingung. Sepertinya Yihua memeluknya karena merajuk.

Yihua melepaskan pelukannya, "Tepati janjimu," jawabnya dengan bibir yang ia kerutkan dan kaki yang ia hentak-hentakkan.

Niura mengangkat alisnya bingung. Yihua yang mengerti bahwa Niura tidak mengerti pun semakin menjadi-jadi. Ia menarik-narik hanfu yang dikenakan oleh Niura.

"Eh, janji apa?"

Yihua menunjuk muka Niura kasar, "Kau ... kau telah berjanji padaku bahwa kau akan membuatkanku o ... oda-odading! Ya, buatkan!" Tegasnya tak terima. Sedari tadi Yihua memang sudah mempersiapkan kata-kata untuk menagih odading pada Niura.

"Baiklah," jawab Niura santai. Toh odading tidak sulit juga jika dibuat bersama.

Liwei dan Yi Jian yang mendengar itu langsung berlari ke arah Niura dan Yihua berada.

"Buatkan juga untuk ku!" Pinta Liwei dan Yi Jian serentak. Dengan memasang jurus mata kucing di matanya, matanya yang membesar dan berkaca-kaca membuat Niura tak tega. Niura hanya mengangguk menyetujui saja.

"Yeaayy!" Sorak mereka bertiga kegirangan.

Sementara para pangeran di luar tenda yang sedang menahan lapar semakin kesal mendengar suara bising itu.

"Aku akan ke kedai untuk membeli bahan-bahannya, kalian buatkanlah api dan rebus air, jangan ada yang kemana-mana!" Tegas Niura menatap Yihua yang sudah siap untuk ikut dengannya, kemudian tersenyum paksa lalu terduduk kembali.

Niura keluar dengan membawa keranjang rotan untuk menampung bawaannya. Saat ia sudah berada di depan, keempat pangeran itu menatapnya bingung.

"Mau kemana?" tanya mereka kompak.

"Di dalam tidak ada makanan sama sekali, aku akan ke kedai sekarang," jawab Niura santai sambil memakai sandal kainnya.

"Sendirian?" tanya pangeran Minghao diangguki Niura. "Apakah tidak berbahaya, seorang ketua pergi sendirian dari luar daerah perkemahan?" tanyanya lagi.

"Tanya sekali lagi, aku tidak akan membuatkanmu makanan!" Umpatan Niura berhasil membuat Minghao menciut. Sementara pangeran Jiazhen sudah menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak melepas tawanya.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now