14. Roh yang kotor

12.2K 1.7K 65
                                    

Setibanya di pantai, Niura langsung disambut oleh Royden yang tengah menangani tsunami akibat terbukanya segel Niura yang mempunyai sembilan element sekaligus.

Niura berjalan pasrah menghampiri Royden yang tengah menatapnya berbinar.

"Istriku, akhirnya kau datang juga ...." Royden menyapa Niura dengan membentangkan kedua tangannya berharap dipeluk. Namun itu hanyalah halusinasi semata karena Niura bahkan sama sekali tidak menanggapinya.

Royden menghela, "Tidak ku sangka, elemen mu besar sekali, tapi sayangnya ... roh mu kotor," ucapnya membuat Niura membulatkan matanya terkejut.

Diterpa semilir angin laut yang dingin, mengenakan hanfu yang tebal dengan cadar membuat Niura merasa hangat. Ditambah lagi desiran ombak dan langit siang yang gelap karena gerhana masih belum usai.

"Apa maksudmu roh ku kotor?" tanya Niura agak kesal. Ia menunjuk wajah Royden yang kemudian diturunkan oleh Royden sendiri.

"Roh mu kotor karena kau banyak membunuh manusia di kehidupan sebelumnya dengan jurus karate, bukan?"

Niura membelakkan matanya, bagaimana pria itu bisa tau? "Ba-bagaimana kau bisa ta-tau?" tanyanya terbata-bata.

Royden menatap Niura dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemudian ia menunduk membuat Niura kebingungan. "Karena ... kau yang telah membunuhku di kehidupan sebelumnya, dan ... kau pula yang akan membunuhku di kehidupan yang sekarang," jelas Royden dengan senyuman andalannya. Ia memainkan gelombang air laut agar naik-turun dengan kekuatan dalamnya.

Bingung.

Itulah yang dirasakan Niura sekarang. Apakah pria di hadapannya ini sedang mengada-ngada? "Ma-mana mungkin! Katakan padaku siapa kau sebenarnya?"

Royden mendekati Niura, ia memegang bahu Niura yang tidak ditepis oleh sang empunya membuatnya senang. "Aku seorang Dewa kematian. Aku telah beratus-ratus kali mati semauku dan memasuki tubuh siapapun, kapanpun sesukaku. Dulu roh ku memasuki tubuh seseorang di masa depan yang menjadi musuhmu. Alden!" jelasnya membuat Niura terkejut.

Niura memundurkan langkahnya karena Alden adalah musuh besarnya, Alden telah membunuh adik-adiknya dan membuat kedua orang tuanya berpisah. Saat ada pertandingan karate, Niura memanfaatkan keadaan untuk membunuhnya hingga tewas. Dan ... apa sekarang? Mengapa ia dipertemukan kembali?

Niura menjatuhkan dirinya hingga terduduk di pasir pantai, menangis tanpa suara dengan kedua lengannya yang menutupi wajah cantiknya. Royden yang tidak tahan dengan kelemahan gadis ini segera memeluk Niura dengan cepat. Niura mencoba melepaskan pelukannya, namun tangan kekar milik Royden yang melingkari tubuhnya membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Royden mengelus rambut Niura lembut, "Dengar ... aku bukanlah orang yang telah membunuh adik-adikmu ataupun menghancurkan keluargamu. Saat Alden asli menabrakkan mobilnya hingga mengenai adikmu, dia pun langsung meninggal dunia. Dan pada saat itu aku masuk dalam tubuhnya untuk membuatmu bahagia. Namun kau salah paham malam itu, kau ... membunuhku ...." Tanpa sadar, Royden menitihkan air matanya hanya setetes. Air mata bening yang sangat indah.

Sungguh, air mata seorang pria itu bukanlah dusta, mereka hanya berani menitihkan air matanya di hadapan seseorang yang mereka cintai.

Royden melepas pelukan hangat mereka. Ia menangkup wajah milik Niura dengan tangannya, "Dengar, saat itu kau membunuhku karena salah paham. Dan kau pun bisa saja membunuhku di kehidupan yang sekarang karena salah paham. Aku berpesan padamu, untuk selalu berhati-hati dengan pikiranmu terhadapku. Aku hidup abadi yang hanya akan mati selamanya dan tak akan pernah kembali lagi jika kau yang membunuh langsung jiwa dan raga ku yang ini," ucapnya dengan senyuman.

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang