18. Kelompok hitam

10.6K 1.4K 24
                                    

Mon maap baru up, jujur ini chappter terumit sksksksk.

Happy reading!

.
.

Sesampainya di kekaisaran Zhen, mereka semua disambut dengan sangat baik, ditambah lagi dengan Kaisar Xingsheng yang mengadakan penyambutan dengan lampion berwarna merah dengan cahaya lilin di langit malam yang menambah kesan keindahan.

"Woah ... Xiao'er, lihatlah lampionku, aku menulis sebuah permintaan di dalamnya," ucap Yi Jian terkesima melihat lampion yang ia pegang.

Niura sendiri sudah melepas lampionnya tadi bersamaan dengan Liwei. Sementara Yihua dan Yi Jian sibuk menulis sebuah permintaan di kertas yang kemudian mereka masukkan ke dalam lampion dan membiarkannya terbakar.

Saat Yi Jian dan Yihua berhasil menerbangkan lampion mereka, tiba-tiba datang seorang pelayan yang membawa kain serbet di tangannya ke tempat mereka dengan senyuman. "Selamat datang, Nona. Kalian kami persilahkan untuk makan malam terlebih dahulu di sana," ucap pelayan itu sambil menunjuk ke kerumunan orang-orang yang sedang makan.

"Terimakasih," jawab mereka bersamaan. Tepat saat pelayan itu pergi, mereka berempat pun menghampiri kerumunan yang ditunjuk oleh pelayan itu, tadi.

Niura berada di barisan belakang, sementara Yi Jian, Yihua dan Liwei berbaris di depan. Berbaris untuk mengambil makanan yang sudah di sediakan oleh kekaisaran.

"Duduk dimana?" tanya Yihua setelah mereka mengambil makanannya masing-masing.

Niura tampak berpikir, menempelkan jari telunjuknya di dagu, "Eumm ... bagaimana kalau di sana?" tanyanya menunjuk ke empat bangku kosong di belakang, "Sepertinya di sana kita bisa leluasa berbuat apapun," lanjutnya diangguki ketiga temannya.

"Aku setuju," jawab Liwei dengan anggukkan kecil. Sementara Yihua dan Yi Jian hanya mengangguk saja karena mulut mereka telah tersumpal pisang karena tangannya sudah tidak muat lagi untuk membawa beban.

Mereka berempat makan dengan santai di belakang, sembari menonton pertunjukkan tarian khas kekaisaran Zhen yang dibawakan oleh para penari profesional yang sangat cantik dengan gaun khas mereka.

Saat pertunjukkan tari selesai, sekarang saatnya sang kaisar yang naik panggung. Bukan untuk atraksi, namun untuk sekedar memberi informasi.

Mendadak bising di antara ribuan remaja dari berbagai kekaisaran mulai redap saat sang kaisar telah memegang pengeras suara yang terlihat sepeeti terompet.

"Baik, semuanya ... anak-anakku yang cantik, dan tampan. Saya, Xingsheng. Kaisar dari kekaisaran Zhen ingin menyampaikan informasi penting untuk kalian semua, apakah kalian semua sudah siap?" tanyanya ramah. Jika Niura perhatikan, Kaisar Xingsheng itu sangat ramah, tidak seperti ayahnya, Kaisar Hongli yang angkuh.

"Kami semua siap, Yang mulia," jawab mereka serentak, terkecuali Niura.

Kaisar tersenyum, "Baiklah, saya suka dengan antusias kalian. Tujuan kalian kemari adalah untuk mengikuti pertandingan antar sesama, kelompok, kalangan, dan kekaisaran. Kelompok siapa yang berhasil melaksanakan misi dengan baik, maka mereka akan dinobatkan sebagai junior dengan gelar shurze atau gelar istimewa. Mereka akan dimasukkan ke dalam akademi, yaitu akademi Sakura, Asoka, dan Teratai. Saya memilih para remaja dari benua Servia dengan umur lima belas hingga delapan belas tahun karena, saat umur kalian mencapai sembilan belas tahun, kalian akan berada dalam masa tersulit. Saat di usia dua puluh tahun, kemungkinan perang antar benua Servia dan benua Ulgia akan terjadi. Apakah kalian paham?" Kaisar melirik-lirik ke seluruh penjuru arah. Melihat mereka sedang memahami apa yang ia ucap tadi, ia tersenyum.

"Kalian semua tidak perlu tegang, kalian boleh mendengarkanku sambil makan, tetapi jangan sambil berbicara," ucap sang kaisar diangguki mereka. Mereka semua akhirnya melanjutkan makan malamnya sambil mendengarkan ucapan-ucapan dari sang kaisar yang serius namun sangat asik karena kaisar tidak terlalu tegas.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now