06 • aurel

78.7K 5.5K 116
                                    


Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Arvin mencoba mengejar Claire. Ia bingung harus mencari Claire dimana. Arvin mengedarkan pandangannya kesana kemari hingga matanya menangkap sosok gadis yg ia cari

Arvin berlari mendekati Claire, gadis itu berjalan tanpa Arah. Claire tak menyadari jika ada mobil yg melaju kencang ke arahnya, Arvin lah yg mengetahui jika ada mobil yg melaju kencang ke arah Claire

"CLAIRE AWAS!"

Arvin menarik tangan Claire ke sisi jalan hingga akhirnya mereka berdua terjatuh ke pinggiran jalan

"Awsh..."Arvin memegang kepalanya yg terbentur aspal

Claire yg menyadari jika ada yg meringis kesakitan, hingga akhirnya dirinya menoleh dan mendapati Arvin yg berdarah akibat menolongnya tdi

"Kenapa kmu bantuin saya!, Saya mau nyusul Aurel dan mati secepatnya!" Sarkas Claire yg menatap tajam Arvin

"Ck! Kmu bukannya terimakasih sama saya, klo kmu mati nanti Aurel yg sedih karna sahabatnya gila sampe-sampe mau bunuh diri karna kehilangan dirinya"

Claire menghela nafas panjang 'iya juga, lagi pula gue belum punya anak gemoy kaya jisung nct, Nanti gue gak punya keturunan lagi' ia menggelengkan kepalanya 'Astaga cla inget Lo masih berduka atas kematian Aurel, bisa-bisa bener ni cowo klo gue dah gila!' batin Claire sambil menatap Arvin yg menahan sakit di kepalanya

"Ngapain kamu natap saya sambil ngegelengin kepala begitu?" Tanya Arvin dengan tatapan datarnya

"Ngga!. Ayo ikut saya" Claire menarik tangan Arvin menuju warung yg ada di dekat rumah sakit itu

"Duduk" titahnya

"Hmm"

"Bu saya beli air mineral nya sama kapas dan Betadine nya" ucap Claire.

"Ini neng" ucap penjual itu

"Berapa Bu?" Tanya Claire

"Dua puluh lima ribu neng!"

Claire mengeluarkan dua lembar uang berwarna hijau dan ungu "ini Bu, kembaliannya ambil aja"

"Makasih neng" Claire menganggukan kepala dan pergi menuju tempat duduk yg di tempati oleh Arvin

"Nih minum dulu" Claire memberikan air mineral yg baru saja ia beli

"Makasih!"

Setelah itu Claire mengangkat tangannya untuk mengobati luka yg ada di kepala Arvin. tapi tangannya di tahan oleh Arvin

"Mau ngapain?" Tanya Arvin

"Mau nyedot WC!, Ya mau ngapain lagi lah, saya mau ngebersihin Luka kamu. klo dibiarin nanti infeksi, udah Diem aja gak usah ngomel mulu"

Arvin hanya mengangguk pasrah. Ia sedari tadi hanya menatap wajah Claire yg dekat Dengannya ia merasa jika dirinya sedang dekat dengan Aurel, Arvin merasa nyaman di dekat gadis itu

Claire yg mengobati wajah Arvin dengan telaten ia merasa bersalah pada Arvin karena dia sudah menolong dirinya. Mungkin jika ia tidak ditolong oleh Arvin. Maka dirinya sudah bersama aurel

Merasa di perhatikan Claire menatap laki-laki yg di depannya itu sedang menatapnya intens. Mereka beradu pandang hingga pada akhirnya ada yg menyadarkan mereka

"Ekhem!..."

"E-eh maaf" Claire membuang mukanya dan melihat ke arah sumber suara itu

Arvin yg sadar apa yg terjadi Akhirnya ia bersikap senormal mungkin. Ada perasaan aneh di dalam dirinya 'argh sial! Gue kenapa' batin Arvin.

"Zayn?, Ada apa?" Tanya Arvin

"Eh itu tuan, jenazah nona Aurel di bawa kerumahnya. Kata ibu Mira anda dan nona Claire langsung kerumahnya saja" jawab Zayn yg memberi tahu bosnya itu

Arvin menganggukkan kepalanya ia mendapati Claire yg sedang menahan tangisnya. Arvin tahu jika Claire dari tdi bersikap biasa saja meskipun sebenarnya dirinya sedang tidak baik-baik saja

"Yasudah kita langsung kesana saja. Zayn kamu siapkan mobilnya" titah Arvin pada Zayn

"Baik tuan, saya permisi"

"Ayo!" Ajak Arvin

Claire menggeleng "saya pulang sendiri aja" jawab Claire yg menolak ajakan Arvin. Jika dirinya dekat dengan Arvin maka ia akan gila

"Kamu ikut saya! Tidak ada penolakan" ucap Arvin tegas. Akhirnya Claire menyerah dan ikut pulang bersama arvin

***

Semua keluarga kumpulan disana, para kerabat tetangga mulai berdatangan ke tempat tinggal keluarga Aurel. Claire yg baru saja datang disana langsung memasuki rumah mewah tersebut dan matanya menangkap sosok gilsha disana 'gilsha!' ia langsung lari dan memeluk sahabatnya itu

"Hiks! sha. Aurel ninggalin kita hiks!" Claire menangis sambil memeluk gilsha

"Kita harus ikhlas cla! Gue juga gak mau kehilangan Aurel. Tpi takdir berkata lain hiks!"

Mereka berdua menangis sejadi-jadinya tidak menghiraukan tatapan semua orang yg ada disana lgi pula semua orng tahu jika Aurel, gilsha dan Claire tidak bisa dipisahkan

"Claire sayang! Kamu gapapa kan?" Ucap mamanya yg baru datang dan langsung menghampiri anaknya

Claire hanya menggeleng lemah "cla gapapa kok mah!"

Ibunya hanya menatap anaknya yg terlihat sangat menyedihkan itu. Ia merasa Sedih jika anaknya terlihat seperti orang yg patah semangat

Setelah itu Sinta menghampiri Mira dan Reni yg sedang menangis juga. Sinta merasa Sedih kehilangan Aurel karna aurel sudah di anggap seperti anaknya sendiri

"Yang sabar ya mir" ucap Sinta dan mira hanya mengangguk tanpa membalas ucapannya

Bersambung...

Tbc Jangan lupa vote and komen makaseh!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc
Jangan lupa vote and komen makaseh!!

ARCLA✓ [End]Where stories live. Discover now