19 • the lecturer is my husband

73.9K 4.7K 62
                                    


Arvin berjalan menuju ruangannya untuk mengambil barang yg ada disana untuk mengajar di kelasnya claire, saat arvin hendak membuka handel pintu, ada suara yg memanggilnya

"Pak Arvin!"

Ia menoleh ke arah sumber suara itu, Arvin memutar bola matanya. Ia merasa tidak nyaman bersama wanita yg ada di depannya itu

"Ada apa ya Bu?" Tanya Arvin malas

"Eh, ngga pak. Itu hari ini bapak sudah mulai ngajar kan?, Biar saya antar ke kelas pak" ucap hellen dengan senyuman manisnya, tetapi dari tatapan Arvin itu seperti badut yg sedang tertawa

Arvin mengangguk dan langsung membuka pintu ruangannya tanpa membalas ucapan Hellen yg bertanya padanya. Ia memasuki ruangannya dan mengambil buku absen dan sebagainya

Hellen yg merasa di abaikan, geram karna Arvin meninggalkan dan tidak membalas ucapannya 'awas aja nanti kamu tergoda sama saya, pak Arvin tampan' batin Hellen dengan tersenyum miring

Berharap menit kemudian Arvin keluar dan masih mendapatkan Hellen yg berada di depan pintu masuk, Arvin lagi-lagi menghela nafas panjang

"Udah pak?" Tanya Hellen dan langsung mengajak Arvin ke kelas

Arvin mengangguk dan mengikuti langkah Hellen menuju kelas claire, sebenarnya Arvin ingin Tahu bagaimana ekspresi claire saat mengetahui bahwa dirinya menjadi dosen pengganti

****

Di kelas claire sedang ngobrol dengan gilsha dan Rina, mengenai dosen baru yg menjadi pengganti pak Budi , dosen yg sangat di idamkan oleh seluruh mahasiswa karena kebaikan nya

"Siapa sih yg gantiin pak Budi?, Dan kata si Adit cowo!" Tanya Rina antusias

"Gatau, palingan muda juga udah punya istri" sahut claire santai, sebenarnya ia juga penasaran seperti apa dosennya itu

"Ya kalo ganteng, udah punya istri juga gebet aja hahahah!" Gilsha tertawa karna ucapannya sendiri, membuat claire dan Rina menoyor kepala gilsha

"Sakit tau!"

"Bodo amat gilsha!, Salah sendiri ketawa gak pake di kecilin kan gue bud-" ucapan Rina terhenti ketika dirinya melihat Aya yg datang bersama Bu Hellen

"Bud? Bud apa anjir ngomong tu jangan di potong-potong Napa" ujar claire tak santai, sampai-sampai ia sadar jika suasana kelas menjadi hening

Gilsha menoleh ke depan dan mendapati Hellen yg sedang menatap nya tajam, tetapi tatapan gilsha tertuju ke arah Arvin yg sedang melihat nya datar. Ia terkejut karena Arvin berada di depan kelasnya, untuk apa? Apa dia jadi dosen baru nya. Benak gilsha bertanya-tanya

Ia menyikut lengan claire yg sedang menelungkup kan wajahnya di atas meja, claire tak sadar jika di depan ada dosennya

"Sstt.. cla bangun woy" ucap gilsha pelan agar tidak di dengar oleh dosennya

"Eungh apaa sih?, Ganggu gue tidur aj-" ucapan claire terhenti saat gilsha mengode jika di depan ada Bu Hellen

"Ada apa claire?" Tanya Hellen tajam

"Eh, itu Bu ee apa, oh iya saya lupa hehe!" Sungguh claire bingung harus bicara apa

"Ngomong yg bener Claire!" Geram Hellen

"Maaf!" Ucap Claire menunduk. Ia masih belum sadar jika arvin sedang memperhatikan dirinya

"Yasudah pak saya permisi" Hellen meninggalkan kelas

Arvin sedari tadi memperhatikan claire yg sedang menunduk dan memainkan bolpoin di tangan nya. Arvin hanya menggeleng-geleng saja melihat itu

Arvin menarik napas panjang "selamat pagi," ucapnya

ARCLA✓ [End]Where stories live. Discover now