23 • because of duty

72.5K 4.8K 33
                                    


즐거운 독서
.
.
.
.
.
.
.

20 menit berlalu tapi Arvin masih belum memunculkan dirinya, tapi saat Rina berbicara tentang tugas Claire langsung ingat bahwa tugasnya catatannya tertinggal di kantor Arvin

"Cla tugas Lo udah?" Tanya Mia

"Udah anjir, tpi ketinggalan" claire khawatir jika dirinya akan dihukum oleh arvin

"Kebiasaan Lo mah!" Gilsha memutar bola matanya malas, karena claire itu orngnya pelupa

Claire mengambil ponselnya dan berfikir apakah ia harus menelpon asisten suaminya atau tidak. Jika tidak maka dirinya akan mendapat masalah besar

Akhirnya claire memutuskan untuk menelpon Zayn, ia mencari kontak Zayn. Jangan tanyakan jika claire mempunyai kontak asisten suaminya itu, ya karena saat Arvin membelikan martabak beberapa hari yang lalu. Claire tak sengaja melihat ponsel Arvin dan membukanya, jadilah Kontak Zayn di masukan ke ponselnya

Di dering ketiga Zayn mengangkat telpon dari claire

"Halo ini siapa?" Tanya Zayn di sebrang sana

"Halo mas Zayn, ini saya claire"

"Ada yg bisa saya bantu nyonya?"

"Panggil saya claire saja gak perlu pake embel-embel nyonya, iya. Kamu lagi di kantor kan? Tolong ambilkan tugas saya yg ada di meja pak Arvin. Bukunya warna merah, kalo ada tolong antar ke kampus ya, soalny nanti buaya nya ngamuk! Kalo Tugasnya telat, Yaudah kalo gitu makasih ya mas" disana claire berbicara agak pelan agar tidak terdengar oleh teman-temannya

Zayn mengangguk walaupun tak terlihat oleh istri bosnya itu "iya nyon- eh claire saya akan antarkan jika ada"

Claire menutup telponnya, suasana kelas sangat hening claire menoleh ke depan ternyata Arvin sudah berada di kelas dan menatapnya tajam

"Kenapa kamu memainkan handphone di kelas saya?" Ucapan Arvin membuat bulu kuduk claire berdiri

"M-maaf pak, tdi saya ada urusan" claire menundukkan kepalanya tak berani menatap Arvin, apalagi karena kejadian di pagi hari tdi

Arvin menghela nafas panjang dan mengangguk melihat claire menundukkan kepalanya "baiklah!"

Claire menatap Arvin sekilas, tpi tatapannya jatuh kepada plester yg ada di dahi Arvin. Claire Meringis saat mengingat Arvin terluka karenanya

Tapi sebelum arvin membuka suaranya, ia masih memperhatikan gelagat claire yg tidak tenang. Arvin mengerti mengapa claire seperti itu ya karena tugas

Arvin berencana untuk mengerjai istrinya itu "tugas yg saya berikan beberapa hari lalu silahkan di kumpulkan"

Claire menatap Arvin tajam, sepertinya suaminya itu cenayang, bagaimana bisa jika Arvin mengetahui isi pikirannya

''ada yang belum?" Tanya Arvin melirik ke arah claire

"Claire kamu belum?" Claire bungkam saat ditanya oleh Arvin seperti itu, ini juga salahnya karena membawa claire ke kantor nya

ARCLA✓ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang