71 • thesis Defence

47.2K 3.2K 36
                                    

Beberapa bulan kemudian

Hari ini dimana hari claire melakukan sidang skripsi, dari tdi wanita itu tak berhenti mengucapkan doa

Claire mengelus perut buncitnya, kandungan claire susah memasuki Minggu ke 28, dan kabar baiknya juga gilsha sekarang sedang mengandung

Claire bahagia melihat sahabatnya itu sudah membuka hati untuk Vero, tdinya claire menghawatirkan gilsha yg trauma akan masa lalunya

"Sumpah gue deg-degan bgt cla"ucap gilsha yg duduk si samping claire

"Lo tau gak, dari kemaren gw bulak balik kamar mandi terus saking grogi nya"

"Huh, kirain mau lahiran"ucap gilsha

"Baru juga 6 bulan Bambang, oh ya ngomong-ngomong Lo sering mual gak?"tanya claire

"Hooh, tengah malem gue mual sampe-sampe mas Vero ikut panik"claire tertawa

"Hahaha untung gue gak ngerasain itu"

"Ya elu enak pak arvin yg gantiin lu" claire terkekeh lalu wajahnya langsung panik ketika mahasiswa yg tdi sudah keluar

"Sha giliran gue, gimana dong"panik claire

"Berdoa aja"claire mengangguk

"Bismillah"lalu wanita itu memasuki tempat sidang

Beberapa menit berlalu, nafas gilsha mulai tak beraturan. Saking gugupnya wanita itu tak menyadari kedatangan suaminya dan arvin

"Sha?"gilsha mendongak

"Mas"gilsha berdiri mendekati Vero

"Jangan gugup, semoga kamu bisa"Vero mengelus rambut gilsha

"Claire masih di dalam?"gilsha mengangguk

"Semoga kamu bisa sayang"gumam Arvin

Tak lama pintu terbuka, Arvin menoleh ke arah claire"gimana sayang?"arvin menatap Claire yg terlihat menunduk

"Kenapa?"tak lama claire tersenyum lebar lalu memeluk arvin

"Aku bisa mas"seru claire

"Selamat sayang"Arvin mencium kening claire lama

"Udah kali mesra-mesraan nya, gue gugup nih"kesal gilsha

"Hehe, fighting gilsha"gilsha mengangguk lalu memasuki ruang sidang

Claire duduk di antara Arvin dan Vero, banyak mahasiswa-i yg melihat ke arah mereka ber 3

Zayn menghampiri arvin dan Vero lalu memberikan 2 buket bunga yg berbeda"ini tuan bunga yg anda pesan"Zayn memberikan bunga itu pada Arvin dan Vero

"Terimakasih Zayn"ucap Vero menerima buket bunga itu

Zayn tersenyum"Sama-sama pak, kalo gitu saya pamit dulu pak, Tuan, claire"mereka bertiga mengangguk

"Buat kamu"ucap Arvin

"Makasih mas"claire tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di bahu Arvin

ARCLA✓ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang