"kita makan dulu gimana?, Kan masih sore ini"ujar gilsha
"Iya kamu belum makan, kan?"tanya arvin
Claire mengangguk"kesana yuk"ajak claire menarik tangan gilsha ke arah penjual pecel
"Gpp kan, kalian makan angkringan?"tanya claire pada Arvin dan Vero, siapa tau mereka berdua belum pernah makan di tempat seperti ini
Saat mereka berdua akan menjawab tetapi di dahului lagi oleh claire"terima aja, Gak ada penolakan"
Gilsha menahan tawanya melihat ekspresi kedua pria itu
"Pak pecel ayamnya empat"pesan claire yg di angguki penjualnya
Claire mengambil ponselnya untuk melihat-lihat instagramnya yg sudah lama, tak ia buka
Pesanan pun datang, Arvin yg melihat ke arah claire yg masih memainkan ponselnya"makan dulu, jangan main hp"Arvin menarik benda pipih itu di tangan claire, membuat sang empu kesal
"Selamat makan"seru claire dan gilsha
Mereka makan dengan tenang, hingga ada dering ponsel di handphone Arvin
Claire yg kepo melirik ponsel suaminya, tertera nama Sheila disana. Tapi kenapa arvin tak menjawab panggilan telpon nya
"Angkat aja, siapa tau penting!"ucap claire, lalu melanjutkan makannya
"Gak penting!"ucapnya singkat
"Hmm, kan mbak Sheila nyuruh kamu kesana. Mungkin dia butuh kehangatan"ucapnya tajam
"Jangan mulai lagi cla"geram Arvin
Sedangkan dua insan di depannya hanya memperhatikan pasangan suami istri yg sedang adu mulut
"Udah ributnya?"tanya gilsha heran, mengapa tadi akur dan sekarang ribut lagi
"Cepet lanjut makan!"tegas gilsha
Merekapun melanjutkan makan yg tertunda tadi, Karena adu cekcok
****
"Masyaallah sekali"puji claire saat melihat seorang yg sangat mirip dengan Sehun
"Kebiasaan"cibir gilsha malas
"Jaga mata"ucap Arvin dengan sorot mata tajam
"Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban, jadi jangan nyia-nyiain nikmat Tuhan " gumam claire menatap orng itu penuh damba
Entah mengapa semenjak kejadian Arvin bersama Sheila, claire sering menumpahkan segala sakit nya menatap wajah biasnya, ataupun seseorang yg menurutnya tampan
Bukan karena claire kegatelan menatap pria lain, tetapi hanya sekedar pelampiasan
"Tutup mata kamu, atau pergi dari sini?!"ucap arvin, yg terdengar datar di telinga claire
"Hmm, terserah"lalu claire menarik Gilsha ke wahana rumah hantu
Gilsha yg hanya di tarik-tarik oleh claire hanya bisa pasrah
"Kuy?!"claire menaikan alisnya mengode Gilsha
Dengan cepat gilsha menggeleng,"ogah, takut!"tolaknya
Sebenarnya claire juga takut, tapi hanya so berani di depan Arvin, entahlah gadis itu menjadi berbeda Sekarang
"Ayoo"rengek claire
Claire meminta persetujuan Arvin, dan Pria itu hanya menghela nafasnya, lalu mengangguk pasrah
Sedangkan gilsha sudah berfikiran negatif, ada apa saja di dalam sana, memikirkan saja sudah membuat takut apalgi jika sudah berada di dalam
"Sha are you okay?"ucap Vero yg memerhatikan gilsha yg sedari tadi diam
"Yaudah ayoo"ujar gilsha yg memberanikan diri
Saat melangkah maju, tangan claire di genggam erat oleh Arvin"Biar gk takut"ucapnya lembut
Claire mengabaikan ucapan Arvin dan terus berjalan ke tempat penjualan tiket, setelah selesai membeli tiket, mereka berempat masuk kedalam
Di rintangan pertama claire masih bisa, kedua dan ketiga pun sama, gilsha yg sudah merasakan tak enak pun hanya memeluk lengan Vero
Claire yg kaget akibat melihat hantu langsung naik ke gendongan arvin, sedangkan ketiga orang itu menahan tawanya
Tdi saja so berani, sedangkan pas di dalam keberaniannya menghilang begitu saja
"HUWAAAA MAMAA, PEN PULANG!"teriak claire yg berada di gendong Arvin
Arvin segera mencari jalan keluar, di susul oleh Vero dan gilsha. Saat di gendong Arvin claire hanya menutup matanya tak berani membuka mata
Sesampainya di luar, claire masih setia di gendongan Arvin, hingga ada anak kecil yg bicara kepada ibunya
"Mama, liat Tante itu masih di gendong kaya anak kecil"ucapnya membuat claire membuka matanya
Ibunya tersenyum ke arah mereka"maaf ya mas mbak"ucap ibu tersebut lalu membawa anaknya pergi
Gilsha tak bisa menahan tawanya "hahahah, anak kecil aja tau, mana yg masih pantes di gendong"ujar gilsha
Claire turun dari gendongan Arvin "berisik"ujarnya kesal
Gadis itu pergi meninggalkan gilsha yg masih tertawa, claire melihat penjual permen gula-gula dan langsung pergi ke arah sana
"Pak mau satu!"
"Berapa pak?"tanyanya
"10 ribu aja dek"ucap penjual itu
Claire memakan gula-gula tersebut, sampai gilsha mencomot gula-gula milik claire
"Ah, elo mah"geram Claire
"Minta dikit doang aelah"
"Mau kemana lagi"ucap Vero
"Pulang aja?!"sahut Arvin yg khawatir mata claire jelalatan pada pria lain
"Pulang aja sendiri, sana"usir claire
Arvin menghela nafas panjang"nggak, aku nungguin kamu. Awas aja matanya jelalatan"ancam arvin
"Hmm"
"Kalo naik itu gimana?"usul gilsha yg menunjuk Wahana bianglala
"Gas"seru claire
Mereka menaiki bianglala, setelah itu mereka menaiki wahana-wahana lainnya. Sedangkan kedua pria itu hanya melihatnya tanpa ikut melakukan itu.tak terasa mereka sudah 5 Jam berada di sini
"Yuk pulang!"ajak claire
Mereka mengangguk, lalu pergi ke parkiran untuk pulang, setelah menaiki mobil masing-masing, arvin dan Vero menjalankan mobilnya
"Pulang kerumah mama!"ucap Claire singkat
Arvin yg pasrah hanya mengangguk setuju
Tbc
Holaa I am back
YOU ARE READING
ARCLA✓ [End]
Random{JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA} (Revisi) Bagaiman jika kamu menikah dengan tunangan sahabat kamu sendiri? Itulah yg di alami Claire adevi guinno seorang mahasiswi cantik, pintar dan barbar menikah dengan Arvin Marcellino arzuan. Seorang dosen d...