CHAPTER 6

167 34 1
                                    

HIS-STORY


***

Seminggu kemudian Iva dan Nugi disibukkan kegiatan masing-masing.

Iva yang sibuk mempersiapkan mading untuk pensi.
Nugi yang juga sibuk dengan latihan yang semakin padat karena akan ada serangkaian pertandingan dalam waktu dekat.

Sama seperti Juna, Nugi pun termasuk tim inti dalam basket sekolah, posisinya merupakan shooting guard. Hanya saja Nugi tak ikut organisasi basket di luar sekolah.
Ia hanya ikut latihan dengan anak basket di kompleks rumahnya saat sore hari dengan jadwal yang tak menentu. Sesempatnya, atau sesukanya.

Keduanya bertemu setelah sekolah sekitar seminggu 3 kali dan mengerjakan tugas kelompok di rumah Iva, atau di perpustakaan.

Tentunya selain malam minggu tak ada kegiatan kerja kelompok, karena Iva selalu melewatkannya dengan Juna.

Sejak Iva dan Nugi menghabiskan banyak waktu bersama seperti saat di kelas dan bekerja kelompok, keduanya tidak terlalu saling canggung lagi. Tapi juga belum terlalu akrab.

Nugi masih seperti biasa, pendiam apabila Iva tak mengawali percakapan. Namun lelaki itu sudah tak ketus lagi padanya.

*

Suatu hari, Iva diajak untuk bergabung di kerja kelompok Myta dan Bima saat Nugi tak bisa menyempatkan untuk kerja kelompok karena ada pertandingan basket.

Kelompok Myta dan Bima, mereka ternyata sepakat menyontek review novel dari sebuah blog dan merombak kata-katanya.

Myta yang selalu memiliki style bagus dan juga tatanan rambut trendi serta make up tipis, termasuk wanita incaran lelaki di sekolah.
Jangan lupakan keaktifannya di dunia malam. Ia termasuk penggila pesta dan clubbing. Temannya sangat banyak dan ia selalu berhasil menyesuaikan diri.

Namun, ia tetap termasuk yang bisa serius saat belajar. Nilainya termasuk baik walau tak sempurna. Nyaris setiap semester ia berada di peringkat 9 atau 10 di kelasnya. Tapi soal membaca novel, ia paling malas. Bosan, dan butuh banyak energi untuk membayangkan ceritanya itu alasannya saat ditanya mengapa.

Sehingga kegiatan kerja kelompoknya diisi dengan bergosip dan main. Hanya untuk dokumentasi saja, mereka berpura-pura membuka buku novel lalu selfie berdua.

"Gue gay, Va. Myta tahu kok." Aku Bima.

Bentuk wajah panjang nan tampan. Tubuh bagus dan tingginya cukup lumayan. Wajah dan tubuhnya bagus terawat dengan kulit kuning langsatnya. Ditambah senyum ceria yang sering menghiasi wajahnya.

Hanya saja di sekolah banyak gosip buruk tentangnya. Ya, terutama karena disorientasi seksualnya itu.
Jarang sekali ada lelaki yang mau berteman dengan Bima karena takut akan disukai olehnya. Murid wanita pun, ada beberapa yang berteman dengannya, hanya saja tetap membicarakannya di belakang.

Semua yang mau 'berteman' dengannya hanya karena kebiasaannya yang sering mentraktir membuatnya dijuluki 'Bima Si Anak Sultan'.

Dan Bima tahu itu, maka ia membatasi diri. Sangat memilih orang yang akan ia dekati sebagai teman.

Saat bertemu Myta dan kerja kelompok bersama, wanita itu langsung bertanya tanpa berpikir.
"Lo jujur sama gue, lo beneran gay? Gue gak apa-apa kok. Serius."

Sejak itu Bima jujur pada Myta dan tak membatasi diri lagi pada teman sebangkunya itu. Karena ia tahu, Myta tak akan membicarakannya di belakang ke orang-orang, bahkan membelanya saat ada yang menjelekkan.

THE LOST BOY [ COMPLETED ✅ ]Where stories live. Discover now