CHAPTER 35

135 31 15
                                    


FEELINGS☆

"Kalian gak balikan lagi, 'kan?" Tanya Myta waspada.
"Gak. Atau mungkin … belum."

***

"Iva, lo ada niat balikan sama dia? Dia selingkuh dengan tidur sama cewek itu berbulan-bulan lamanya dibelakang lo." Ucap Bima memperingatkan.

"Dia udah ninggalin cewek itu, segera setelah kita putus."

"Sis, itu gak menutupi kenyataan dia selingkuh." Tegur Myta.

Iva pun terdiam.

Mereka berempat terdiam. Tak ada satupun yang bicara. Hingga Nugi akhirnya meninggalkan mereka tanpa berkata apapun karena kesal.

*

Sore harinya. 

"Gimana kabar kamu, Va?" Tanya Juna saat keduanya tengah duduk di coffee shop mall itu.

"Gue baik. Lo gimana, Jun?"

"Gak terlalu baik. Gue coba fokus belajar dan mengurangi latihan. Tapi susah."

"Kenapa?"

"Gak ada kamu, Va."

Iva terdiam. Ia sedang tak mood membahas tentang hubungan mereka, mengingat respon para sahabatnya terlihat tak mendukung, dan kenyataan bahwa lelaki itu menyelingkuhinya.

Ia kerap bingung pada perasaannya sendiri terhadap Nugi, maka ia merasa Juna bisa menjadi pengalihan yang pas baginya agar tak teringat Nugi dan senyumannya. Membuat debaran yang disebabkan teman sebangkunya itu bisa terlupakan dan hilang.

Juna sangat bersikap manis dan perhatian padanya sore itu seperti dulu. Namun kali ini, ia merasa biasa saja. Setelah bertemu mantan kekasihnya itu lagi dan melewati satu jam bersama, ia tak lagi merasakan percikan antusias, atau rasa rindu.   Bahkan ia ingin cepat mengakhiri pertemuannya dan berharap bahwa Nugi-lah yang bersamanya di mall saat ini.

"Va … aku minta maaf soal dia. Tapi aku udah ninggalin dia. Malam itu, segera setelah kita putus. Apa kita bisa coba lagi mulai dari awal yang baru?"

Iva menghela nafasnya. "Jadi ini alasan utama lo ngajak gue jalan?"

"Sejujurnya … iya."

"Jun, gue udah gak marah sama lo, tapi bukan berarti gue bisa percaya lagi sama lo."

"Tapi … apa masih ada harapan buat aku bisa balikan sama kamu?"

"Mungkin iya. Gue belum tahu, Jun."

Juna pun menghela nafasnya. "Setidaknya masih ada harapan." Ucapnya sambil tersenyum.

*

Iva menelepon Nugi segera setelah Juna pergi. 

Butuh waktu agak lama hingga sahabatnya itu mengangkat teleponnya.

"Hm."

"Gi, lagi dimana?"

"Di rumah."

"Sibuk?"

"What do you want?"

"Ke Grand mall. Sekarang. Please?"

Nugi terdiam dan tak menjawab apapun.

"Gi?"

"Bukannya lo lagi nge-date?"

"Gue suruh dia pulang."

"Dan lo menjadikan gue cadangan lo untuk pulang?"

THE LOST BOY [ COMPLETED ✅ ]Where stories live. Discover now