CHAPTER 38 (END SEASON 1)

257 33 6
                                    


BIG MOVE☆

"Gimana, mau jadi cewek gue?"

***

"Lo nembak gue?" Tanya Iva salah tingkah.

Nugi menatap Iva yang menatapnya dengan wajah kemerahan dan kebingungan.

Lihat dia ... dia kebingungan. Bukan senang...

Ia kemudian melepas tangannya lalu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. "Muka lo lucu!"

"Lo-" Iva mendengus kesal karena kejahilan Nugi.

"Gue bercanda!" Ucap Nugi ditengah tawanya.

Iva merasakan nyeri di dadanya. Ia sempat berharap ucapan Nugi serius, walaupun ia agak takut dengan perubahan status dari sahabat ke seorang kekasih.

*

Nugi dan Iva sudah berada di taksi dalam perjalanan kembali ke hotel, tak ada yang bicara, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Lalu ponsel Nugi bergetar.
"Halo, Tris." Nugi mengangkatnya. "Oh ... oke." Ia lalu menutup teleponnya.

Ia melihat Iva menatap padanya dengan tatapan bertanya.

"Tristan, adik gue. Disuruh bokap telepon gue untuk ngajak makan malam sama bokap. Ada hal penting yang bokap mau bicarain katanya. Lo turun sendirian di hotel gak apa-apa, 'kan?"

"Oh iya, bokap lo 'kan di Bandung."

"Soal pertengkaran gue sama nyokap waktu itu ... itu karena gue diminta pindah ke Bandung, bantuin bokap urus bisnisnya. Adik gue masih kecil, dan bokap lagi sering sakit."

Iva terperanjat mendengarnya. Ia merasa jantungnya seperti lepas.

"Serius?"

Nugi mengangguk.

"T-terus gimana? Lo bakal pindah ke Bandung?"

"Gue udah nolak. Gue gak bisa ninggalin nyokap sendirian di Jakarta. Tapi ... gue gak tahu apa yang bokap bakal bicarain nanti malam."

Iva mengangguk sambil tersenyum walau dalam hatinya, ia panik bukan main.

Semoga lo gak pindah ke Bandung, ya, Gi.
Gue ... gak bisa bayangin hari-hari gue tanpa lo.

*

Nugi diantar ke hotel oleh supir mobil papanya pukul delapan malam.

Teman-temannya yang masih makan malam atau sekedar nongkrong di sofa lobi hotel, terkejut melihat lelaki itu turun dari mobil mewah.

Iva pun melihatnya, ia berdebar melihat penampilan Nugi malam itu yang jauh berbeda dari saat ia terakhir melihatnya. Ia mengenakan v-neck putih dan blazer merah berbahan beludru dan celana formal.

Rambutnya sudah tertata rapi. Jauh berbeda dari Nugi yang siang tadi bergaya ala kasual. Sangat kentara ia baru saja selesai menghadiri sebuah acara penting.

Nugi membawa sebuah paper bag di tangannya. Ia memasuki lobi hotel dan dipanggil Bima yang sedang bersantai bersama teman-teman sekelasnya yang lain di sofa.

"Nugi!" Yang dipanggil mengedarkan pandangan dan melihat Bima melambaikan tangannya.

"Gila ... itu Nugi teman sekelas kita? Ganteng parah!" Ucap Nadya.

"Iya, kayak pangeran gak sih?!" Rini terpesona.

Alle hanya tersenyum melihatnya. Murid wanita di sana heboh berbisik, baik kelas Iva maupun kelas lain yang kebetulan berada di sana.

THE LOST BOY [ COMPLETED ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang