CHAPTER 15

141 29 1
                                    

RUMOUR


***

Semua siswa bergegas ke lantai dua, lab. komputer. Saat berjalan menaiki tangga, Fajri dan geng rusuhnya berlari seenaknya di tengah tangga, mendorong siapapun yang menghalangi jalan mereka dengan asal sambil tertawa.

Iva pun terkena imbasnya, ia terdorong Edwin hingga hilang keseimbangan, kakinya terkilir saat berusaha mencari tumpuan dan limbung ke belakang.

Sialnya, ia berdiri agak di tengah, jauh dari pegangan yang berada di sisi tangga.

Nugi yang tepat berada di belakang Iva langsung menahan punggungnya dengan kedua tangan, lalu mendorongnya ke depan agar mendapat keseimbangannya kembali tanpa perlu terlihat sok romantis dan menarik perhatian teman sekelas yang lain.

"Aduh ... jantung gue kayak mau copot. Thanks." Ucapnya menoleh melihat Nugi.

"Hmm." Jawabnya singkat dan meninggalkan Iva di belakang.

Iva melangkahkan kakinya namun langsung mengernyit karena merasakan nyeri yang luar biasa di tumit kirinya. Ia takut ketahuan teman sekelasnya, lalu memaksakan diri berjalan dan berusaha terlihat biasa saja walaupun ia menjadi yang terakhir memasuki lab. komputer.

Teman yang lain tak menyadari, namun Nugi tahu ada yang salah dari cara Iva melangkah.

Pak Yanto menjelaskan bab kali ini dan menyuruh siswa membuatnya. Siapapun yang sudah selesai, boleh langsung kembali ke kelas dan menikmati free time.

Semua siswa satu persatu pergi meninggalkan lab. komputer karena sudah selesai mengerjakan, termasuk Nugi.

Iva tinggal satu-satunya siswa yang belum selesai. Ia bingung, tak fokus mendengarkan penjelasan pak Yanto tadi, karena sibuk menahan sakit di kakinya.

*

Nugi sudah berada di kelas sejak sepuluh menit lalu, namun Iva belum juga kembali ke kelas.

Ini cewek gak balik ke kelas, betah di sana apa bego gak beres-beres, sih?! Gerutunya dalam hatinya.

Nugi keluar dari kelas dan melangkahkan kakinya ke lantai dua, melihat Iva apakah masih ada di lab. komputer atau tidak. Ia mengintip lewat pintu dan melihat wanita itu sedang cemberut di depan komputer.

"Ada apa, Nugi?" Tanya Pak Yanto.

"Oh, ada yang ketinggalan di sini. Boleh saya masuk, Pak?"

"Masuk aja. Sekalian bantu Iva, ya?" Pinta Pak Yanto.

Nugi mengangguk perlahan lalu mendatangi Iva.

"Nugiii...." Rengek Iva dengan puppy eyes-nya.

"Lo belum selesai juga?" Nugi melihat hasil pekerjaan Iva. Ia menarik kursi lain, lalu menempatkannya di samping wanita itu.

"Iya, gue gak ngerti, Gi." Iva terdengar panik.

"Coba klik ini ...." Nugi lalu mengajarkan Iva caranya, dan selesai lebih cepat.

Keduanya keluar ruangan lab. komputer setelah selesai.

"Ke UKS sana." Nugi menatap kaki Iva.

"Ngapain?" Tanya Iva.

"Kaki lo terkilir, 'kan?"

"Ketahuan, ya?" Iva terkekeh.

"Iya, kelihatan banget."

Iva berjalan tertatih, tak berpura-pura sok kuat lagi. "Gue 'kan memang mau jaga UKS. Tapi ke kelas dulu ambil tas."

THE LOST BOY [ COMPLETED ✅ ]Where stories live. Discover now