39. Celaka Mencelakai 2

9.9K 1.5K 201
                                    

°√°

Flashback on

Shi Zhu keluar dari aula kekaisaran diikuti beberapa pelayan di belakangnya, namun selama berjalan kedua tangannya tidak bisa berhenti untuk saling memilin, juga giginya yang senantiasa menggigit bibir bawahnya. "Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya gelisah.

"Nyonya, bagaimana anda akan mengurus masalah pesta itu?" tanya Mouya -pelayan pribadinya- khawatir.

"Aku sedang memikirkannya, Mouya. Sebaiknya kau juga membantuku untuk berfikir."

"Nyonya, bagaimana jika kita meminta tabib Zhong untuk mengikuti acara pesta itu?" usul Mouya.

Shi Zhu menggeleng. "Tidak bisa, bukan satu dua tabib yang akan hadir, bahkan akan ada biksu tetua yang langsung mendoakan bayiku. Jika itu terjadi mereka akan langsung mengetahui bahwa aku tidak hamil," balasnya.

"Lalu, kita harus bagaimana, Nyonya?"

Shi Zhu nampak berfikir. Sebelumnya saat acara makan bersama dia memang mengalami masuk angin akibat tidur di dalam sel penjara, menyebabkan dirinya mual-mual. Siapa sangka bahwa Permaisuri mengira dirinya hamil dan meminta tabib memeriksanya, dari sana dia memutuskan menyuap sang tabib agar memberikan informasi bahwa dirinya hamil.

Sialnya, dia melupakan adat bahwa saat upacara menyambut kehadiran bayi istana akan mengadakan pesta meriah dengan mendatangkan tabib juga biksu tetua yang terkenal hebat dalam ilmu. Dia tidak mungkin bisa menyuap para biksu itu. Sehingga dia harus memikirkan cara agar bisa terlepas dari acara tersebut. Dia teringat sesuatu. "Kau melihat apa yang Putra Mahkota bawa untuk Li Xian setelah kembalinya dari perbatasan?" tanya Shi Zhu kemudian.

Mouya nampak berfikir. "Sepertinya sebuah tanaman, Nyonya, saya tidak tahu pasti, tapi pelayan lainnya mengatakan bahwa itu jenis tanaman langka, banyak manfaat juga racun mematikan jika salah mengolahnya," terangnya.

"Racun mematikan?" ulang Shi Zhu bergumam.

*

"Mouya, rebus akar ini dan masukkan air rebusannya ke dalam teh yang Li Xian siapkan untuk Putra Mahkota," perintah Shi Zhu menyerahkan akar kecil ke arah Mouya.

"Ini apa, Nyonya?"

"Jangan banyak tanya, lakukan sesuai perintahku!"

Mouya mengangguk. "Baik, Nyonya."

Shi Zhu tersenyum sinis, beruntung dia sempat memotong akar tumbuhan yang akan Liu Xing Sheng berikan pada Li Xian. Yang dia ketahui nama tumbuhan itu adalah Cerbera, tumbuhan yang sangat langka, mempunyai tinggi hanya sekitar 2 inci. Tumbuhan Cerbera termasuk jenis tanaman herbal yang jika di konsumsi sembarangan khususnya di bagian akar akan menimbulkan efek buruk untuk pencernaan, tapi akan menjadi efek luar biasa buruk bagi janin dalam kandungan.

"Kau akan mendapatkan balasannya, Li Xian."

Beberapa menit kemudian Mouya datang dengan nampan dan juga secangkir teh di tangannya. "Nyonya, saya membuatkan teh untukmu," ujarnya menghampiri Shi Zhu.

"Kau sudah melakukan apa yang aku ucapkan?"

Mouya mengangguk. "Sesuai perintah anda, Nyonya. Linda membiarkan panci berisi teh begitu saja di atas api untuk mengambil aroma melati, saat itu aku menuangkan air rebusan akar Cerbera ke dalamnya," tuturnya tersenyum.

Shi Zhu tersenyum seraya memasukkan buah nanas ke dalam mulutnya.

*

Shi Zhu benar-benar merasakan sakit pada area perutnya setelah meminum teh yang telah di berikan akar Carbera, tabib Zhong telah memberikan ramuan untuknya.

Li Xian EmpressOnde histórias criam vida. Descubra agora