52. Pesta

11.7K 1K 137
                                    

Terimakasih yang masih setia menunggu cerita ini.
Jangan berharap banyak untuk update berikutnya, karena author belum ngetik.
Masih nyari alur yang pas.

Entah bulan ke berapa cerita ini akan tamat atau tahun berapa haha

Semoga bisa tamat tahun ini ya.

Sekali lagi maapkan author dan jangan berharap lebih akan update cepet untuk chapter berikutnya.

Dan, mengenai kisah-kisah yang masih belum nyambung dan panggilan-panggilan yang tidak pas harap maklum ya.

Author dalam tahap penyesuaian mengenal dunia fantasi di China era dinasti.

Butuh perjuangan banget nulis tiap partnya.

Sangat senang jika ada yang berkenan meralat jika author salah.

Udah gitu aja. Selamat menghalu. 😚




Dari pagi lalu lalang penghuni istana sudah terlihat, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing untuk acara puncak ulangtahun Kaisar Hongling yang diadakan malam ini.

Beberapa tamu kehormatan telah tiba di istana, suasana istana terlihat sangat padat dengan orang-orang yang terlihat berkumpul di tiap titik.

Li Xian terlihat tengah melatih permainan pedangnya di kediamannya sebelum pertunjukannya dengan Putra Mahkota dimulai. Gugup, ia memang gugup, khawatir jika akan mempermalukan istana Hongling.

Tengah mengayunkan pedangnya, Linda menghampirinya. "Putri, Putri Zhi Yin ingin bertemu dengan anda," ujarnya.

Li Xian menoleh. "Putri Zhi Yin?" ia membeo.

"Putri dari kerajaan Zhiling, calon istri Pangeran Liu Lu Hong," Linda menjelaskan.

Li Xian cukup terkejut mendapat tamu yang tak disangka, ia meletakkan pedangnya dan gegas menghampiri.

"Salam, Putri Mahkota, apakah aku mengganggu kegiatanmu," ucap Zhi Yin memberi salam ketika memasuki kediaman putri mahkota.

Li Xian menggeleng. "Tidak, apakah Putri membutuhkan sesuatu?"

Zhi Yin menggeleng. "Tidak, Putri. Hanya saja aku merasa kesepian di tempat ini, aku perlu teman mengobrol."

Li Xian tersenyum. "Baiklah, bagaimana kalau kutunjukkan tempat-tempat di dalam istana?" usulnya.

Zhi Yin mengangguk mengiyakan. "Sepertinya menarik."

Keduanya mulai berjalan beriringan dengan di ikuti beberapa pelayan di belakangnya.

"Kau pernah ke kota ini sebelumnya?"

Zhi Yin menggeleng. "Ini pertama kalinya aku ke sini."

"Pernah bertemu Pangeran Liu Lu Hong sebelumnya?"

"Belum. Ayah sudah merencanakan pernikahanku bahkan sebelum aku berusia tujuh belas tahun."

"Wow, benarkah? Dan kau menyetujuinya?"

"Memangnya kita bisa menolak?" Zhi Yin mengejek dirinya sendiri.

Li Xian membenarkan. "Benar juga, ya, kita tidak memiliki kuasa untuk menolak," ia mengangguk-angguk. "Aku melihat kau akan menerima Pangeran Liu Lu Hong menjadi suamimu," ucapnya kemudian.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang