44. Kenapa harus ada Selir di dunia ini???

8.3K 1.1K 25
                                    

Tepukan meriah mengakhiri usainya pertunjukan tari dari Selir Shi Zhu dan juga para wanita.

"Bukankah dia Putri dari kerajaan Shaoling?"

"Dia sangat cantik dan berbakat."

"Apakah dia yang mengalami keguguran belum lama ini?"

"Dia bersaudara dengan Putri Mahkota, bukan?"

Suasana yang riuh beserta dengungan berisi pujian terhadap Shi Zhu terucap dari dari para tamu yang hadir. Shi Zhu tersenyum ketika mendengar para bangsawan memujinya.

"Kenapa Putri Mahkota belum juga hamil?"

Celetukan itu tiba-tiba membuat suasana seketika hening.

Seorang pria berdiri memberi hormat. "Yang Mulia, kerajaan harus melanjutkan tahta, riuhnya suasana istana harus tercipta dengan lahirnya putra putri. Saya mempunyai putri yang sudah dewasa, mungkin Yang Mulia bisa berkenan untuk menjadikannya selir Putra Mahkota."

Li Xian tertegun. Melawan tiga selir yang sudah berkurang satu saja dia masih belum menang, dan sekarang harus ditambah selir lagi? Dia melirik Liu Xing Sheng yang nampak tenang meneguk minumannya.

Kaisar tergelak. "Biarkan Putra Mahkota yang menyelesaikan masalah itu sendiri. Lagipula saat ini kami masih merasakan duka kehilangan calon bayi dari Selir Shi," terangnya.

"Tidak bisa hamil, tidak ahli apapun, aku dengar Putri Mahkota seperti itu."

Sebuah cibiran bernada ejekan melintas di indera pendengaran Li Xian, membuatnya kian kesal. 'Abaikan saja, toh di sini yang mereka gunjing adalah Putri Mahkota bukan aku.'

"Akan lebih meriah dengan adanya anak-anak di istana, Yang Mulia."

Li Xian bersungut, mendengus kesal karena lagi-lagi mereka membicarakannya.

"Li Xian masih dalam masa pemulihan setelah luka yang diterima, maaf karena belum bisa mengabulkan keinginan anda Tuan Ke Lai," tutur Liu Xing Sheng menutup pergunjingan mereka.

"Putri Mahkota terlihat berbeda, jauh lebih cantik."

"Kami ingin melihat keahliannya."

Sepertinya Li Xian mulai naik darah mendengar mereka meremehkannya. Mungkin jika yang mereka bicarakan adalah keahlian para Selir yang lebih bagus dia tidak peduli. Shi Zhu yang pandai menari dan menyulam, Nu Wa yang mempunyai tulisan tangan terindah, pandai puisi dan lain sebagainya. Terserah.

Hanya saja ketika sebuah suara mengatakan bahwa keturunan yang lahir dari rahimnya merupakan generasi penerus tahta kerajaan membuatnya tersadar. Dia mungkin bukan Li Xian yang asli, tapi, jika bukan dia yang memberikan keturunan, jika bukan dia Putri Mahkota, lalu siapa? Akankah ada Putri Mahkota lainnya? Jika dia mengabaikan pemilik mulut besar itu, apakah mereka akan berhenti menggunjingnya dan juga Liu Xing Sheng?

Li Xian berdiri. "Maaf, bukannya saya tidak berniat menunjukkan bakatmu di depan kalian semua. Hanya saja aku terlalu malu memperlihatkannya. Dan karena malam ini kalian memintanya, akan aku kabulkan," tuturnya. Dia menunduk hormat pada Kaisar sebelum berlalu.

"Apa yang akan anda lakukan, Putri?" tanya Linda mengekori.

Li Xian bersungut. "Akan aku buktikan pada pemilik mulut besar itu bahwa aku bukan wanita yang hanya bergantung pada tahta."

"Linda ambil semua daun hijau di kediamanku, cepat!" titah Li Xian keras.

"Baik, Putri."

"Sialan! Keparat! Pria tua menyebalkan."

Nu Wa dan Shi Zhu berencana hendak mengolok-olok saat melihat Li Xian berjalan ke arahnya. "Sepertinya –"

"Diam! Jangan halangi jalanku. Kalian berdua sama saja pembuat onar, dasar bitch," sela Li Xian menghentak, membuat kedua Selir berjengit kaget.

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now