42. Tidak bisa menolak perintahmu

11.2K 1.5K 63
                                    

"Ini yang kau maksud dengan keinginan?"

Li Xian menoleh, tersenyum lebar dan mengangguk.

"Kita sudah pernah melakukannya."

"Hanya sekali, saat kau menyelamatkanku dari kuda waktu itu."

"Bukankah sebelumnya aku juga melakukannya denganmu," bantah Liu Xing Sheng.

"Ha? Benarkah? Kapan?"

"Oh, sepertinya aku lupa jika kau yang sekarang bukan Li Xian Putri Mahkota yang asli," tanggap Liu Xing Sheng teringat.

"Kau pernah menaiki satu kuda yang sama dengan Li Xian?" tanya Li Xian memastikan.

Liu Xing Sheng tak menyahut. "Pegangan," perintahnya, kemudian memacu kudanya agar lebih cepat.

Derap kaki kuda menghentak mengelilinginya rimbunan pohon, cahaya bulan memancarkan terangnya disela dedaunan yang bergoyang terhembus angin. Sejak keluar dari istana, senyum Li Xian senantiasa terukir, malam yang indah menurutnya, hal yang ingin dia lakukan sejak lama -menikmati malam dengan menaiki kuda hanya dengan Liu Xing Sheng-.

Tiba di sebuah pasar, Liu Xing Sheng menyerahkan kudanya pada seseorang untuk di jaga.

"Apa kita perlu mengganti pakaian?" tanya Li Xian mendongak.

Liu Xing Sheng menoleh. "Tidak perlu, gunakan ini saja," jawabnya menyerahkan cadar pada Li Xian.

"Apa kau yakin mereka tidak akan mengenali kita?"

Liu Xing Sheng menggenggam jemari Li Xian. "Jangan lepaskan tanganku," perintahnya mengabaikan pertanyaan Li Xian.

Keduanya mulai menyusuri pasar, banyak sekali penjual yang berada di sana, namun yang mereka jual nampak aneh dimata Li Xian.

"Yang Mulia –"

"Panggil saja suamiku," ralat Liu Xing Sheng berbisik.

Li Xian tercekat, dia mengerjap bingung. Dia berdehem. "S-suamiku, sebenarnya pasar apa ini?" tanyanya sedikit kikuk saat menyebut kata suami.

"Pasar hantu."

Li Xian tertegun. "Pasar hantu? Apa itu?"

"Barang yang mereka jual tidak jelas darimana asalnya, pasar ini hanya ada beberapa bulan sekali, dan akan berpindah-pindah tempat," terang Liu Xing Sheng seraya tangannya mengamati sebuah batu berlian kecil.

Li Xian mengangguk-angguk. "Mungkin sama seperti pasar gelap," gumamnya pelan. "Lalu apa yang ingin kau cari, Ya– Suamiku?"

"Sebuah informasi."

Kening Li Xian mengerut. "Kau bercanda?"

Liu Xing Sheng menoleh dan tersenyum, kembali menarik tubuh Li Xian untuk berjalan.

"Apakah batu ini asli?" tanya Li Xian mengamati batu berwarna merah yang masih berupa bongkahan.

"Asli, Nyonya, itu sangat langka."

Li Xian berbisik di telinga Liu Xing Sheng. "Kalau di jaman modern, batu ruby ini sangat diminati masyarakat, harganya bisa sangat tinggi mencapai milyaran."

"Kau menginginkannya?"

Li Xian menggeleng, kemudian memilih beberapa diantaranya, netranya menangkap sesuatu yang berkilau. "Yang ini," ucapnya mengangkat batu kecil berwarna campuran antara biru dan ungu dikedua sisinya.

"Aku ambil yang ini," ucap Liu Xing Sheng menyerahkan koin emas pada sang penjual.

Kerumunan di depan menarik minat Li Xian untuk mendekat.

Li Xian EmpressΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα