48. Rencana lainnya

7K 1K 42
                                    

Shi Zhu merutuk dalam hati saat menyadari bahwa Liu Xing Sheng belum juga kembali setelah apa yang dia rencanakan gagal. Semakin murka saat menyadari bahwa Li Xian juga tidak ada di dalam istana.

"Pria bodoh! Kenapa dia membiarkan orang lain membawa Putra Mahkota pergi."

"Aku yakin wanita itu adalah Li Xian."

"Sialan!!"

Gerutuan serta umpatan Shi Zhu lontarkan guna meluapkan kemarahan akan rencananya yang gagal. Kenapa dia terus saja gagal untuk membuat Li Xian menderita. Tak berapa lama ujung bibirnya terangkat membentuk seringaian, masih banyak cara untuk membuat Li Xian menyerah.

"Apa yang kau bawa?" tanya Shi Zhu memperhatikan seorang pelayan yang membawa sebuah nampan berjalan melewatinya.

"Salam, Yang Mulia. Ini teh dan camilan untuk Yang Mulia Putri Mahkota yang baru saja tiba."

Ujung bibir Shi Zhu terangkat. 'Tidak sesulit yang ku duga.' Dia menyernyit. "Tiba? Memangnya darimana dia?"

"Saya tidak tahu, Yang Mulia. Tapi Beliau tiba bersama dengan Yang Mulia Putra Mahkota."

Kedua bola mata Shi Zhu melebar. 'Jadi wanita itu benar-benar Li Xian? Sialan!' "Ada yang ingin aku sampaikan dengan saudariku, biarkan aku yang membawanya," ujarnya meraih nampan dari sang pelayan.

"Tidak perlu, Yang Mulia. Biar saya saja," tolak sang pelayan menjauhkan nampannya dari Shi Zhu.

"Heh! Kau berani membantahku? Aku bisa menghukummu dengan berat, kau tahu itu, kan?" ancam Shi Zhu membuat sang pelayan menunduk takut.

"Jangan, Yang Mulia."

"Berikan padaku," Shi Zhu merebut paksa nampan dari sang pelayan, meninggalkan sang pelayan yang gelisah di tempatnya.

"Kenapa tidak terpikirkan olehku sejak dulu, seharusnya aku melakukannya lagi sama seperti dulu," ujar Shi Zhu terkekeh.

"Apa yang akan anda lakukan, Nyonya?" tanya Mouya penasaran.

"Membuatnya kembali merasakan bagaimana tidak di inginkan karena tubuh yang berisi," jawab Shi Zhu terkikik.

Sejak pertama kali dia dan Li Xian memasuki istana untuk di nikahkan dengan Putra Mahkota, Li Xian yang kala itu mengalami keram perut mendapatkan racikan obat dari Shi Zhu, memang sakitnya bisa sembuh, tapi lama kelamaan tubuhnya semakin berisi. Dan di situlah Shi Zhu beraksi, memberikan teh pada Li Xian dengan taburan obat yang di masukkan ke dalamnya, selain tidak bisa menurunkan berat badan, obat itu juga membuat bintik hitam pada wajah Li Xian semakin sulit untuk di sembuhkan.

Shi Zhu tertawa mengingat bagaimana dulu Li Xian yang sangat penurut dengan apapun yang dia katakan untuk mengembalikan wajah dan tubuhnya yang bagus, yang tidak dia ketahui bahwa Shi Zhu tengah membohonginya. "Seharusnya aku melakukannya lagi, dengan begitu dia akan menjadi keburukan dari istana ini," gumamnya.

Pemberitahuan mengenai Selir Shi Zhu yang hadir membuat Li Xian sedikit heran, entah apa yang akan dilakukan wanita ular itu.

"Jika kau hanya membuang-buang waktuku, lebih baik kau keluar dari sini," ujar Li Xian acuh menyambut kedatangan Shi Zhu yang sama sekali tidak dia inginkan, masih terekam jelas bagaimana liciknya wanita itu ingin menjebak Putra Mahkota.

"Kenapa kau terlihat begitu marah padaku, Li Xian? Aku tidak berniat merebut barang-barang milikmu yang tidak berguna itu."

Li Xian berdecih. "Pura-pura amnesia," gerutunya pelan.

"Justru aku ingin mengembalikannya, karena tidak ada gunanya lagi di tempatku, kau tahu kan semua itu keinginan bayiku yang sekarang sudah ada di surga," Shi Zhu memulai aksi sedihnya. "Dan sekarang aku akan mengembalikan semuanya," imbuhnya memberi perintah pada pengawal untuk mengembalikan ayunan dan beberapa barang-barang milik Li Xian yang pernah dia rebut.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang