43. Dia Ayahku?

9K 1.2K 33
                                    

Lelah menunggu?

Iya, aku tau, itu bosan. Fine.

Sedang menjalani kehidupan nyata yg penuh realita. Asekk.

Yang biasanya bangun tidur masih sempet buka hp terus ngetik dikit, sekarang jarang banget karena anak udah mulai masuk sekolah TK. Tau sendirilah riwehnya Mama muda baru belajar jadi dewasa hehe
Intinya sedang menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Wkk..

Dan intinya cerita ini masih tetep lanjut smpe END.

Udah gitu doang kata pembukanya. Dan ini belum revisi ya.

Happy reading!!

~~~~

"Aku tidak sanggup berjalan," keluh Li Xian merengek.

Liu Xing Sheng menggelengkan kepalanya pelan, namun tak urung berjongkok di depan Li Xian. "Naik ke punggungku," ucapnya.

Dengan senang hati Li Xian menerimanya, dia segera berdiri untuk naik ke punggung Liu Xing Sheng. Saat para pria berbaju hitam itu sudah tidak ada lagi, karena mungkin mereka berfikir bahwa batang kayu yang masuk ke dalam air adalah mereka berdua.

"Mereka tidak akan datang lagi kan, Yang Mulia?"

"Aku tidak tahu, kenapa?"

"Kalau mereka mengejar kita lagi, apakah sebaiknya kita tidak kembali ke istana?"

"Maksudmu kita menginap di luar istana?"

"Itu bukan ide yang buruk."

Liu Xing Sheng tersenyum. "Apa itu artinya aku akan mendapatkan hadiahku malam ini?" godanya.

Li Xian memukul punggung Liu Xing Sheng pelan. "Jangan harap!"

Liu Xing Sheng terkekeh. "Aku mempunyai hak atas dirimu, Xian'er."

"Aku juga mempunyai hak atas dirimu, suamiku," balas Li Xian menoleh tepat di wajah Liu Xing Sheng.

Liu Xing Sheng tertawa renyah. "Kau sangat pandai membalas ucapanku."

"Aku belajar dari ahlinya."

"Aku sangat penasaran dengan dirimu di masa depan."

"Kalau ada kesempatan, aku pasti akan membawamu ke masa depan, Yang Mulia. Akan aku perlihatkan apa saja benda ajaib yang ada di sana, kau pasti akan terkagum-kagum melihatnya," tutur Li Xian senang.

"Benarkah?"

"Yaps.. kami menciptakan benda ajaib yang tidak kalian ketahui, di masa modern banyak sekali orang-orang pintar."

"Pasti di masa modern banyak kalimat yang sangat bagus dan indah."

"Yups.. itu benar."

"Lalu, apa itu disfungsi ereksi?"

Li Xian terdiam. "Darimana kau tahu kalimat itu, Yang Mulia?"

"Dari seseorang di masa depan."

Li Xian terdiam, tengah memikirkan kapan dia mengucapkan kalimat itu? Ah sepertinya waktu bersama Shi Zhu, memang jika berbicara dengan Shi Zhu bibirnya bisa mengeluarkan kata-kata yang tidak dimengerti jaman ini. "Itu bukan sesuatu yang penting," jawabnya kemudian.

Liu Xing Sheng menurunkan tubuh Li Xian saat sudah tiba tak jauh dari rumah warga setempat. "Katakan padaku," tuntunya menatap lekat wajah Li Xian.

Mengalihkan tatapannya untuk menghindari intimidasi dari Liu Xing Sheng. "Sudah malam, kita harus segera mencari tempat istirahat," ucapnya mengalihkan pembicaraan, namun Liu Xing Sheng tetap bergeming.

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now