49. Itu bagian dari rencana

6.8K 1K 53
                                    

"Dimana Putri Mahkota?" tanya Liu Xing Sheng menghampiri Linda yang berjalan dengan nampan di tangannya.

"Salam, Yang Mulia. Yang Mulia Putri Mahkota ada di dalam kediamannya."

"Terjadi sesuatu padanya?"

Linda menggeleng takut. "Tidak begitu serius, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir," balasnya gugup.

"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir, dia Istriku!" hardik Liu Xing Sheng keras, membuat Linda berjengit.

"A-a-ampun, Yang Mulia."

Liu Xing Sheng menghembuskan nafas pelan. "Apa yang kau bawa itu?" tanyanya menunjuk nampan di tangan Linda dengan dagunya.

"I-ini teh berisi ramuan untuk Yang Mulia Putri Mahkota, Yang Mulia."

Tatapan Liu Xing Sheng menyelidik, dia berbalik hendak menuju kediaman Putri Mahkota. Sedangkan Linda gelisah dan juga ketakutan menyadari Putra Mahkota menuju kediaman Putri Mahkota.

Pemberitahuan mengenai kedatangan Putra Mahkota sedikit membuat Li Xian tersentak, gegas mencari cadar untuk menutupi wajahnya. Dia menunduk hormat pada kedatangan Putra Mahkota.

"Apa yang terjadi, Xian'er?" selidik Liu Xing Sheng menghampiri.

Li Xian melangkah mundur. "Tidak terjadi apapun, Yang Mulia."

"Penyakit kulitmu kambuh lagi?" tebak Liu Xing Sheng.

Li Xian terkesiap, penyakit kulit? Dia tersenyum samar di balik cadarnya. Nyatanya penyakitnya selama ini bukanlah karena alergi, tapi karena sengaja diciptakan oleh manusia, tidak, dia bukan manusia. Diciptakan oleh iblis berwujud Shi Zhu.

"Biarkan aku melihatnya, Xian'er."

Li Xian terbelalak. "Tidak, jangan, Yang Mulia," cegahnya panik.

"Tidak ada yang perlu kau sembunyikan dariku."

Li Xian bergeming, mungkin memang seharusnya dia tidak menyembunyikan wajahnya yang buruk pada Liu Xing Sheng, biarkan saja pria itu tahu, sehingga dia bisa melihat bagaimana respon dari Putra Mahkota. Li Xian melepas perlahan cadar yang menutupi wajahnya, memperlihatkan wajahnya yang memerah. Beruntung dia hanya memakan sedikit kue itu, sehingga tidak menimbulkan bintik hitam menyeluruh di wajahnya.

"Apa yang kau makan, Xian'er?" tanya Liu Xing Sheng membingkai wajah Li Xian yang mematung.

"Kau tidak terkejut, Yang Mulia?" tanya Li Xian heran.

"Apa aku harus terkejut meskipun aku pernah melihatnya?"

Kening Li Xian mengerut. "Kau pernah melihat wajah ini?" tanyanya. "Em, maksudku wajahku yang memerah dengan bintik hitam?"

Liu Xing Sheng menggeleng. "Akan aku minta tabib untuk memberikan obat untukmu."

"Tidak perlu, Yang Mulia. Apa kau lupa bahwa akulah tabib terbaik di negeri ini?" gurau Li Xian menyengir lebar.

Liu Xing Sheng tersenyum. "Kau benar," tanggapnya mengusap kepala Li Xian.

Li Xian meminum racikan obat yang dibuatkan Linda atas perintahnya, setelahnya Liu Xing Sheng yang membantu mengoles salep pada wajah Li Xian.

"Aku tidak pernah berfikir bahwa penyakit kulit yang kau derita sangat parah, bahkan ramuan herbal yang aku berikan tidak berefek apapun padamu. Dan kau yang hadir dari masa depan dengan mudah menyelesaikan masalah itu," ungkap Liu Xing Sheng terkekeh.

Li Xian mengerjap. "Kau pernah memberikan ramuan herbal untuk penyakitku?" tanyanya memastikan.

Liu Xing Sheng mengangguk, nampak berfikir. "Sebenarnya aku tidak memberikannya langsung padamu, tapi, aku memberikannya pada saudarimu Shi Zhu, dia yang membuatkan obat herbal untukmu."

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now