6. Kunjungan pertama kali dari Putra Mahkota

45.4K 4.5K 60
                                    

Revisi
20 Mei 2021

°√°

"Putri, anda sungguh hebat, Putri," Linda berseru ketika tiba di kediaman Putri Mahkota.

"Jangan berlebihan, Linda."

Linda menggeleng. "Tidak, Putri, saya bersungguh-sungguh. Anda lihat bagaimana para Selir terkejut melihat perubahan anda?" Dia terkekeh. "Mereka terlihat lucu dengan mata melotot yang hampir lepas. Oh, jangan lupakan kekesalan mereka, Putri. Dan bagaimana Yang Mulia Putra Mahkota yang terus menatap ke arah anda Putri, ah.. dia pasti terpesona dengan anda, Putri," ocehnya riang.

"Bahkan ketika melihat anda berada di atas kuda yang mengamuk, beliau langsung turun dan mengejar anda, Putri. Ceritakan apa yang terjadi, Putri?" tuntut Linda kelewat antusias menatap penuh harap ke arah Li Xian.

Li Xian bergeming mendengarkan ocehan Linda. "Tidak terjadi apa-apa, kau terlalu berhalusinasi," tanggapnya.

"Apa Yang Mulia Putra Mahkota tidak berbicara sesuatu dengan anda, Putri?" tanya Linda semakin penasaran.

Li Xian menggeleng. "Tidak."
"Mungkin saja Yang Mulia Putra Mahkota terlalu gugup dengan anda, Putri. Sehingga begitu canggung untuk memulai pembicaraan," dia terkikik. "Pasti begitu, iya dia gugup melihat wajah cantik anda, Putri." Linda terus saja mengoceh sambil terkikik.

Entah mengapa pikiran Li Xian kembali terbayang akan manik mata Liu Xing Sheng yang seakan menghipnotisnya, alis tebal dan hitam, hidung mancung, bibir yang merekah menggoda, serta rahang yang tegas.

Kepala Li Xian menggeleng kuat, dia tidak boleh terpesona dengan ketampanan Liu Xing Sheng. 'Ingatlah tujuan dia menikahimu, dia hanya menginginkan kekuasaan, menginginkan kerajaan milik Ayahmu. Dia sama seperti Yaoshan di kehidupan sebelumnya, hanya memanfaatkan dirimu untuk kepentingannya sendiri,' bathinnya mengingatkan.

"Linda, berhentilah mengoceh, aku ingin berendam," putus Li Xian menghentikan ocehan Linda di sampingnya.

"Baik, Putri, akan saya siapkan."

*

Mata Li Xian terpejam menikmati aroma dari bunga yang bertaburan di kolam pemandian, dia harus merilekskan tubuhnya. Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan, tenaganya banyak terkuras, terlebih ketika kuda itu terus mengamuk mengguncang tubuhnya. "Linda, apa mungkin mereka kembali melakukan sesuatu pada kudaku?" tanyanya.

Linda yang tengah memijat pundak Li Xian memiringkan kepalanya. "Ah, iya, Putri, saya baru ingat. Sebelumnya  juga seperti itu, Putri, ketika anda berkuda tiba-tiba kuda mengamuk, sama seperti tadi. Lalu anda terjatuh. Mereka sungguh keterlaluan, Putri," terangnya menggebu.

"Ternyata dia masih sama seperti yang dulu," gumam Li Xian masih memejamkan matanya.

"Siapa, Putri?"

Li Xian membuka matanya. "Tidak, bukan siapa-siapa. Aku akan memberikan pelajaran bagi ketiga Selir itu. Apa kau setuju denganku, Linda?"

Linda tersenyum, kepalanya mengangguk antusias. "Saya akan selalu mendukung anda, Putri," jawabnya. "Apa rencana anda, Putri?" tanyanya kemudian.

"Akan aku pikirkan nanti. Hari ini aku sungguh lelah," balas Li Xian kembali memejamkan matanya.

°°°

Pagi menyingsing, Li Xian segera membuka matanya, merenggangkan otot-otot tubuhnya, terdengar suara dengungan di depan kediamannya. Dia bergegas turun dan menghampiri, dia terkejut saat melihat kediamannya kini dipenuhi penjaga dan beberapa pelayan.

Li Xian EmpressTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon