1. Kehidupan kedua

53.5K 5.3K 174
                                    

Li Xian merasakan sakit di kepalanya, seakan kepalanya terasa terus berputar-putar seperti ada ribuan bintang mengelilingi. Tiba-tiba bayangan hewan buas itu merobek dagingnya dengan brutal melintas. Tubuhnya terasa terbakar karena luka yang semakin menganga di sekujur tubuhnya. Matanya mulai terpejam, nafasnya tersengal, dan perlahan tubuhnya luruh.

Gedubrak!

"Auwhhh..." ringisnya mengelus kepalanya yang terantuk ubin lantai.

"Putri.. anda baik-baik saja, Putri?"

Seorang wanita berseru segera menolongnya untuk bangkit.

"Aduh.. kepalaku pusing."

"Minum dulu, Putri, ini."

Li Xian segera meneguk habis minuman yang disodorkan padanya. Matanya menatap sekeliling, kemudian beralih ke arah wanita yang telah menolongnya. "Kau siapa?" tanyanya.

Sang wanita terkesiap kaget dengan kedua bola mata yang melebar. "Putri, anda tidak mengenalku?"

Kening Li Xian menyernyit. Tunggu dulu. Dia menatap seluruh tubuhnya, dia sedang duduk, dia tidak mati. Benarkah ini? Dia tidak mati? Oh Tuhan.. terimakasih banyak. Ujung bibir Li Xian tertarik, dia tersenyum, kemudian merengkuh tubuh wanita di hadapannya. "Aku hidup. Aku hidup kembali. Terimakasih Tuhan.. Terimakasih," serunya tersenyum lebar.

Wanita dipelukannya tampak bingung dan menegang. "Putri, anda baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Kepala Li Xian mengangguk cepat. "Tunggu, kenapa kau memanggilku Putri?" tanyanya seakan tersadar.

Lagi-lagi sang wanita melotot. "Maafkan saya, Yang Mulia?" ralatnya kemudian.

Kini justru Li Xian yang terkesiap. "Tidak, bukan itu— Kau siapa? Siapa namamu?"

"Saya Linda, Yang Mulia."

Linda??

Li Xian memijat kepalanya, sepertinya dia tidak pernah bertemu dengan orang bernama Linda.

"Ashh.."

"Yang Mulia, apa kepala anda sakit? Anda harus banyak istirahat, Yang Mulia, anda baru saja pulih," tutur wanita bernama Linda khawatir.

"Pulih? Memangnya aku kenapa?"

"Anda terjatuh saat menunggang kuda, Yang Mulia, kepala anda terbentur batu dengan keras."

Terjatuh? Menunggang kuda?
Kepala Li Xian semakin berdenyut mendengar penuturan wanuta di depannya. "Bagaimana aku bisa terjatuh?" tanyanya kemudian.

"Em.. itu, sepertinya para Selir Putra Mahkota yang menyebabkan semua itu, Yang Mulia. Tiba-tiba saja kuda anda berlari tanpa bisa dikendalikan oleh anda sendiri," terang Linda.

"Selir?"

"Iya, Yang Mulia."

Li Xian mengurut pangkal hidungnya. "Sepertinya aku kehilangan beberapa memori, bisa kau ceritakan lebih detail?" pintanya.

Wanita itu terkejut. "Anda.. anda serius, Yang Mulia? Anda tidak ingat apapun?"

"Sudahlah.. ayo cepat katakan semuanya tentangku, dan siapa dirimu? Lalu dimana kita sekarang? Kenapa aku bisa memiliki masalah dengan Selir Putra Mahkota?"

Linda mengangguk. "Nama anda, Shao Li Xian, Yang Mulia, berasal dari kerajaan Shaoling. Dan saya Linda, pelayan pribadi anda sejak anda masih kecil." Tunjuknya pada diri sendiri. "Ketiga Selir Putra Mahkota tidak menyukai anda, terlebih Selir Shi, dia sangat membenci anda. Dia selalu berusaha terlihat baik di hadapan Putra Mahkota dan mencari perhatian dari Yang Mulia, selalu menjelekkan anda di hadapan Putra Mahkota. Begitu pula Selir yang lainnya, Yang Mulia. Dan sekarang anda sedang berada di kediaman Putri Mahkota di kerajaan Hangling," tutur Linda menjelaskan.

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now