27. Kamu adalah aku

21.5K 2.5K 85
                                    

Karena beberapa masukan, yang sudah aku pikirkan mateng-mateng, kalau kata orang jawa sampe "kemeduk'en". hihihi

Juga setelah aku melihat dan memperhatikan beberapa film haha.

Sebutan Permaisuri bagi Li Xian merupakan sebutan bagi istri sah atau istri pertama Pangeran.

Jadi, gelar Li Xian masih tetap Permaisuri ya, untuk istri Kaisar aku ganti Permaisuri Agung.

Kalau masih salah, maafkan aku. Cerita ini hanya fiktif. Hiks

Terimakasih. 😍

¶¶¶


Sudah berlangsung dua hari sejak Linda memberikan ramuan yang Li Xian perintahkan padanya, kini dia merasakan perubahan dari ramuan itu, berharap obat yang dia racik sendiri mampu menghilangkan racun yang diberikan Shizhu padanya.

Tapi Li Xian masih terus berada dalam situasi pura-pura tak sadarkan dirinya, karena belum menemukan waktu yang tepat untuk memberitahukan pada Liu Xingsheng bahwa dirinya telah sepenuhnya sadar.

Tentu saja Li Xian tahu apa yang dirasakan Liu Xingsheng, setiap hari dia selalu mendengar rintihan pilu saat Liu Xingsheng mengunjunginya karena dia tak kunjung sadar.

Dan mungkin hari ini sudah waktunya memberikan kabar baik dan juga kejutan untuk Liu Xingsheng, sepertinya memang sekarang saatnya dia harus kembali ke dunia yang entah kenapa dia berada di sini, di tempat yang sangat jauh dari awal mula dia dilahirkan.

Tapi tak apa, asal dia bisa hidup dan menghirup oksigen lagi, itu tidak menjadi masalah, asalkan dia tetap hidup, dan akan memilih kebahagiaannya sendiri. Semoga Tuhan masih menyisihkan kebahagiaan untuk dirinya.

Pintu kediaman di buka, baru saja Linda pergi setelah selesai mengobati luka pada perut juga punggungnya, kini wanita ular ini sudah datang dengan nampan yang berisi racun di cangkirnya, Li Xian bisa melihat saat mengintip sedikit kedatangan Shizhu.

"Li Xian, perlahan kau akan segera menyusul ibumu ke neraka, tentu saja aku tidak akan menyulitkanmu karena menanggung rasa sakit di sekujur tubuhmu. Justru aku akan membantumu untuk segera keluar dari penyiksaan dan rasa sakit ini," ujar Shizhu tersenyum samar, menatap tubuh Li Xian yang masih berbaring di atas tempat tidur milik Liu Xingsheng.

Mengingat dimana tempat tidur Li Xian, Shizhu kembali murka. "Dan aku akan menjadi pemilik tunggal tempat yang kau gunakan saat ini," desisnya lagi.

Li Xian tersenyum kecut di dalam tidurnya. 'Kita lihat, siapa yang akan menjadi pemenang,' gumamnya dalam hati.

Saat Shizhu mencoba memberikan ramuan ke dalam mulut Li Xian, Li Xian segera mencekal tangan Shizhu, yang membuat Shizhu terkejut dengan kedua mata melebar.

Kedua mata Li Xian terbuka, menatap penuh ke arah Shizhu, dia segera memuntahkan ramuan yang masih berada di dalam mulutnya. Shizhu tersentak kaget hingga beranjak dari posisi duduknya.

"Terkejut? Eh?" ejek Li Xian mengelap mulutnya.

"Kau, kapan kau sadar," tuding Shizhu masih nampak dengan wajah terkejutnya.

Li Xian duduk bersandar, melipat kedua tangannya. "Jangan pernah bermimpi untuk mengambil posisiku, sampai kapanpun hanya aku yang ada di hati Pangeran. Dan mulai sekarang, aku tidak akan melepaskan gelar Permaisuri (sebutan untuk istri sah, atau istri pertama Pangeran), aku akan menjaganya, bahkan jika kita berdua harus bertarung, aku akan senang hati melakukannya," ucapnya pongah, melihat Shizhu yang nampak tercengang.

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now