13. Kissing

37.7K 3.7K 58
                                    

Revisi
15 Juni 2021

°√°

Sudah dua hari berlalu Liu Xing Sheng tidak melihat keberadaan Li Xian di manapun, bahkan ketika acara makan bersama Li Xian tidak hadir.

Dirinya sedikit khawatir dengan Li Xian, iya benar. Dia benar-benar khawatir dengan Li Xian, apa terjadi sesuatu dengan Putri Mahkota? Hal itu yang membuatnya kini berdiri di depan kediaman Putri Mahkota. Linda segera memberi hormat saat Liu Xing Sheng tiba.

Liu Xing Sheng menatap keseluruhan kediaman Putri Mahkota, tidak dia temui di manapun, membuat kedua alisnya menyatu. "Dimana Putri Mahkota?"

"Biar saya panggilkan, Yang Mulia," jawab Linda menunduk.

"Tidak perlu. Katakan dimana dia?" desak Liu Xing Sheng.

"Tuan Putri ada di taman, Yang Mulia."

"Taman kerajaan? Kenapa aku tidak melihatnya tadi," gumam Liu Xing Sheng.

"Bukan, Yang Mulia. Tapi taman di sebelah kamar Putri Mahkota," jawab Linda gugup, karena sebelumnya Li Xian memintanya agar orang lain tidak mengetahui atau bahkan menginjakkan kaki di taman yang sudah di buatnya sendiri.

Kening Liu Xing Sheng menukik. Kemudian segera berlalu meninggalkan Linda yang tengah dilanda gugup karena sudah memberitahukan rahasia besar Tuan Putrinya.

Bola mata Liu Xing Sheng membelalak lebar saat membuka pintu dan menemukan hamparan rumput hijau yang terbentuk dengan indah. Beberapa tanaman merambat ada di sayap kanan, dan juga pohon yang tengah berbunga, jembatan kecil. Serta di ujung sayap kiri ada tempat untuk bermain panah.

'Jadi selama ini dia berlatih di sini?'

Liu Xing Sheng memperhatikan tanaman berbagai jenis bentuk dan bunga dengan berbagai warna di tiap sisi jalan yang di lewati. 'Sejak kapan dia membuat taman ini?'

Langkah kakinya berjalan melewati jembatan kecil, yang ternyata ada kolam ikan kecil di bawahnya. Matanya tertuju pada wanita yang tengah berbaring di bawah pohon. Kakinya berhenti tepat di atas sang wanita yang ternyata tengah menutup mata, dengan kedua tangan diselipkan di bawah kepala, dia memperhatikan keseluruhan wajah dari Li Xian. 'Pantas saja dia betah di dalam kamar, ternyata tempat ini begitu nyaman,' komentarnya menatap sekeliling.

"Aku ingin sendiri, Linda, kau tidak perlu menungguku," ucap Li Xian saat merasakan kehadiran seseorang.

Liu Xing Sheng memperhatikan Li Xian yang berucap dengan mata tertutup. Ujung bibirnya tertarik.

"Aku ingin menikmati waktuku, Linda, pergilah," ujar Li Xian lagi.

Tak ada tanggapan.

Li Xian tampak kesal karena Linda tak juga pergi dari hadapannya, sebenarnya dia tahu bahwa ada seseorang yang berjalan menghampirinya, bahkan dia merasakan seseorang itu berdiri tepat di atasnya. Dia hanya ingin menikmati waktu senggangnya setelah seharian terbaring karena demam, dan tempat itulah yang bisa mengembalikan suasana hatinya kembali membaik.

Li Xian berdecak saat seseorang yang dia kira Linda tak kunjung pergi, dia segera bangkit dan membuka matanya. "Ah," kejutnya saat melihat Liu Xing Sheng yang berada di hadapannya. Begitu terkejutnya dia sampai terjengkang ke belakang, beruntung Liu Xing Sheng segera menarik pinggangnya.

 Begitu terkejutnya dia sampai terjengkang ke belakang, beruntung Liu Xing Sheng segera menarik pinggangnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Li Xian EmpressDove le storie prendono vita. Scoprilo ora