9.75 | Blame

2.7K 632 25
                                    

Hyunsuk kembali ke rumah setelah tiga hari mendapat perawatan. Dokter memintanya untuk dirawat lebih lama dan menawarkan perawatan psikiatri yang lebih intensif, namun Hyunsuk dengan tegas menolak.

Satu-satunya hal membuat Hyunsuk ingin segera pulang adalah karena ia tak dapat menemui Asahi ataupun meminta anak itu datang ke rumah sakit. Sesaat setelah Hyunsuk bangun dari kondisinya, pikirannya hanya mengingat Asahi, ia merasakan firasat yang tidak baik tentang adiknya itu. Hyunsuk tidak peduli dengan fakta bahwa dia baru saja berusaha menghilangkan nyawanya sendiri dan bagaimana orang tuanya begitu mencemaskannya.

Hyunsuk pulang dengan sang ayah. Ia segera mencari Asahi ke kamarnya sesaat setelah masuk ke dalam rumah.

Benar saja, Hyunsuk menemukan rupa Asahi yang terlihat sangat kacau. Itu bahkan lebih buruk dari yang ia pikirkan. Bengkak, luka terbuka, memar, dan tempelan-tempelan perban menjadi satu dalam wajah adiknya.

Ia tak perlu lagi bertanya itu ulah siapa. Hyunsuk segera pergi ke kamar sang ayah meminta penjelasan, mengabaikan Asahi yang mencoba menahannya untuk pergi ke sana. Asahi tahu Hyunsuk akan kembali bertengkar dengan sang ayah karena dirinya, Asahi mencoba meyakinkan Hyunsuk bahwa dirinya baik-baik saja, tapi fakta yang menampakkan jelas bahwa kondisi Asahi jauh dari kata baik menggagalkan itu.

"Kenapa Appa selalu menyalahkan Asahi? Asahi tak melakukan apapun padaku! Appa yang membuatku seperti ini!" Teriak Hyunsuk pada ayahnya. "Kapan Appa akan berhenti menyalahkan orang lain dan mengakui kejahatan Appa? Kenapa Appa melampiaskan semuanya pada Asahi? Dia tak melakukan apapun! Dia yang selalu berusaha menemaniku! Appa yang telah meninggalkanku dan Eomma sampai Eomma mati! Appa tidak tahu seberapa menderitanya aku dan Eomma dulu! Aku melihat Eomma menangis setiap malam sambil menyebut-nyebut Appa, aku berusaha menahannya saat mencoba menyakiti diri setiap hari! Appa tidak ada di sana menolongku dan Eomma! Appa bahkan tidak datang saat pemakaman Eomma!"

Emosi Hyunsuk yang bercampur membuat setiap kata pada kalimat-kalimat itu terdengar bergetar. Air matanya tak terbendung saat mengatakan semua itu.

"Appa memang melakukan kesalahan pada Eommamu, Hyunsuk, Appa tidak menyangkal itu, tapi kau tidak benar-benar mengetahui yang sebenarnya. Appa juga punya alasan melakukan semua itu pada Asahi."

"Berhenti menyalahkan Asahi untuk apapun! Appa yang telah membunuh Eomma, aku tidak akan pernah memaafkan Appa! Aku tidak akan membiarkan Appa membunuh Asahi juga, berhenti menyentuh adikku lagi!

----------------🍃

Ueueuueueueue~ Author Dy balik lg nieee! 😁

Aku belum sempet bener-bener promosiin book pertamaku ini dan masih nganggep ini sebagai latihan nulisku. Mungkin aku baru bakal bener-bener promosiin setelah booknya tamat (?) belum tau juga.

Semoga kalian yang nggak sengaja nemuin cerita ini bisa suka ya~ makasyi juga buat vote dan komentar-komentarnya

Menerima pesan kesan, kritik saran, dan pertanyaan ❤

Oiya, pesanku, jangan ngebenci tokoh-tokoh antagonis di sini di kehidupan nyata ya, jitak nii :")

Sloth Bear | AsahiWhere stories live. Discover now