19.0 | Trash

2.6K 566 144
                                    

"Asahi! Tunggu! Kau kenapa?"

Jaehyuk berlari mengejar Asahi yang kini menghampiri wanita di samping Haruto. Ia terkejut melihat anak itu tiba-tiba saja bangkit dan menyebut wanita itu dengan sebutan ibu. Itu bukan Sandara, ibu tiri Asahi yang selama ini Jaehyuk tahu.

Jaehyuk yang terengah karena mengejarnya kini berada tepat beberapa meter di dekat Asahi, Jaehyuk bisa melihat ekspresi anak itu dari samping. Asahi menghentikan langkahnya dan diam memperhatikan wanita yang sedang memeluk Haruto itu, ia juga mencengkram tangannya sendiri dengan gemetar.

Kini kedua orang yang baru saja saling bertukar peluk itu pun menyadari keberadaan Asahi dan menatapnya.

Haruto terheran melihat Asahi. Anak itu menatapnya dengan aneh, Asahi juga terus menatap ibunya. Ia pun menoleh ke arah ibunya, ekspresi wanita itu juga kini sama anehnya dengan Asahi, mereka sama-sama terlihat terkejut.

"Asahi," ucap pelan wanita itu.

Haruto lekas menggenggam lengan sang ibu dan menatap bingung. "Eomma mengenalnya?"

Asahi tersentak mendengar itu.

Eomma? Haruto memanggilnya 'Eomma'?

Wanita itu dengan tiba-tiba menarik Haruto. "Ayo pergi."

"Eomma!" Asahi berusaha meraih lengan wanita itu.

Wanita itu pun seketika menampar wajahnya.

"JANGAN MENYENTUHKU!"

Jaehyuk yang melihat itu semua benar-benar menahan napas sekarang. Temannya itu baru saja ditampar. Ia hampir ikut berteriak melihat Asahi ditampar sekeras itu. Ia baru saja hendak mengampiri Asahi sebelum Sandara tiba-tiba datang. Wanita itu langsung meraih Asahi.

"Asahi!" Sandara menyentuh pipi Asahi yang memerah, mata anak itu mulai berkaca-kaca dan tubuhnya gemetar.

Sandara lekas menatap wanita di depannya, ia pun terkejut. "Ha-hana?! Kau--"

"Haruto, ayo!" Wanita bernama Hana itu cepat-cepat menarik Haruto kembali.

"Hana! Ini Asahi! Dia anakmu!" Teriak Sandara, ia masih sambil memegang tangan Asahi yang gemetar karena terisak.

Hana menghentikan langkahnya dan lekas berbalik. "Jangan bicara omong kosong!"

Haruto terkejut mendengar ucapan wanita yang bersama Asahi itu. Ia lantas menggenggam lengan ibunya sekali lagi. "Eomma, apa maksudnya?"

"Dia ibuku!" Asahi berteriak. "Kenapa kau memanggilnya Eomma?! Kenapa kau memeluknya?! Dia ibuku, Haruto! Itu ibuku!"

Asahi meneriakkan itu dengan tubuh gemetar. Kalimatnya tercampur dengan isakan.

Haruto yang mendengarnya pun kini terkejut bukan main. Ia semakin mengeratkan tangannya pada Hana yang kini terlihat marah.

"Hana, kau tahu dia anakmu, kumohon jangan mengelak, kau menyakitinya," ucap Sandara pada Hana.

"Aku tak peduli padanya! Urus saja sampah itu kalau kau peduli!"

"Dia anakmu!"

"Dia tak berguna!"

"Hana!"

Sandara baru saja hendak mendekat pada Hana sebelum Yedam tiba-tiba datang menghentikan itu. Yedam menahan ibunya dari pertengkaran tersebut, ia juga kini menatap sekitar. Terlihat banyak siswa yang mulai ikut menonton hal itu dari pinggir, banyak juga dari mereka yang terlihat terkejut dan saling berbisik menatap Asahi.

"Jangan mencampuri urusanku, aku tak segan mengancam kalian lagi, aku juga membecimu asal kau tahu." Hana menatap marah Sandara. "Aku yang membuat Seunghyun menceraikan Chaerin, tapi dia justru menikah denganmu."

Sloth Bear | AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang