dos ; she's girl

3K 344 372
                                    

Disinilah mereka bertiga sekarang, didalam kamar Javier dengan seorang bayi yang tidak berhenti menangis. Saat Javier ingin menggendongnya, Iris menahannya dan meminta penjelasan.

"Aku bisa menjelaskannya, mom. Tapi biarkan aku menenangkannya dulu."

"Javier benar, bagaimana ia bisa menjelaskannya jika bayinya terus menangis? Itu lebih bagus jika kamu yang menenangkannya." Sergio menimpali.

Iris ogah-ogahan sambil melipat tangannya didepan dada. "Ya sudah cepat hentikan tangisannya, bagaimana jika tetangga mendengar? Apa yang harus aku katakan?"

Tanpa izin untuk ke sekian kalinya, Javier mengangkat bayi yang menangis itu. Ia timang-timang seolah ia sudah mahir, sesekali bibirnya bergumam untuk menenangkan bayi itu. Seperti sihir, tangis bayi itu mereda tepat ketika matanya terbuka melihat wajah Javier.

Sergio dan Iris sesekali saling pandang namun Iris segera mengumpulkan atensinya kepada anaknya.

"Sekarang jelaskan!"

Javier menarik napasnya sebelum berucap. "Aku menemukan bayi ini di atas rumput, dekat persimpangan rumah tuan Agusto. Aku sudah memeriksa tempat itu sebelum membawanya kemari, tidak ada siapapun di sana."

"Lalu karena tidak ada siapapun di sana kamu memilih membawanya kemari?!"

Javier mengangguk. "Itu karena-"

"Apa kamu tidak berpikir apa konsekuensi yang akan kamu dapatkan dengan membawanya kemari?!" Potong Iris.

"Ya, mom. Aku berpikir, mommy dan daddy bisa mengangkatnya menjadi anak."

"Apa? Anak? Aku tidak mau!"

Javier mengerutkan kening. "Kenapa, mom? Dia sendirian."

"Ada cara lain, kamu juga harus mengetahui identitasnya, harus sebisa mungkin. Kalau kamu tidak bisa menemukannya, kamu harus mengantarnya ke panti asuhan!"

Iris tidak pernah sekalipun merendahkan nada bicaranya, entahlah. Sepertinya wataknya memang seperti itu.

Javier menunduk melihat bayi di gendongannya yang masih menatapnya dengan mata bulatnya. Sergio sendiri masih diam memerhatikan perseteruan istri dan anaknya.

Javier mengangkat kepalanya menatap mommy dan daddy nya. "Baiklah, aku akan mencari identitas bayi ini. Tapi selama itu biarkan dia tinggal disini."

Iris ingin memberontak namun Sergio lebih dulu memotong ucapannya. "Tentu, dia boleh tinggal disini."

Javier tersenyum kecil ke arah Sergio.

"Tapi aku tidak bertanggungjawab atas apapun selama dia disini, kamu yang membawanya jadi kamu yang mengurusnya."

Javier sedikit kecewa dengan ucapan mommy nya, ia tidak habis pikir kenapa mommy nya begitu tega. Maksudnya, tidak masalah mommy nya terus bersikap ketus padanya. Tapi ini kepada bayi.

Iris pun pergi dari sana meninggalkan Javier dan Sergio.

"Dad.."

Sergio menghela napas. "Mommy mu ada benarnya, kamu cari tahu dulu siapa tahu orang tuanya mencari. Sebenarnya banyak kemungkinan kenapa bayi itu di sana selain ditinggalkan, kan?"

Javier mengangguk paham.

"Ayo pergi."

Javier mengangkat kepalanya. "Pergi kemana, dad?"

Sergio tersenyum. "Dia akan tinggal disini, kan? Apa dia tidak perlu popok?"

Javier tersenyum, dia sangat bersyukur punya daddy yang sangat baik. "Oke, dad!"

Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now