cinco ; luna just kidnapped

2K 268 357
                                    

Pagi ini sekitar jam 10, Calvino dan Paula tiba di rumah Carolina. Si tuan rumah yang menyadarinya menyambut dengan ramah. Ia langsung mengajak kedua temannya untuk pergi ke taman yang terletak di belakang rumahnya.

"Wah, kamu bahkan sudah menyiapkan karpet dan beberapa camilan, seketika aku merasa menjadi raja," canda Calvino.

Carolina tersenyum manis, detik selanjutnya ia menoleh kesana kemari sembari duduk. "Uhm.. dimana Javier?"

Calvino seketika menegakkan duduknya. "Ah itu.. dia tidak bisa datang."

"Kenapa?"

"Dia punya sesuatu yang harus di kerjakan dirumah, tapi jangan cemas. Dia tetap ikut berpartisipasi dalam tugas ini, dia minta untuk tugas mengedit vidio di serahkan padanya."

"Hmm begitu, ya.." Carolina pun mulai membuka buku sementara Paula di sebelahnya mulai menghidupkan laptopnya.

Calvino mengamati raut wajah Carolina sejenak. "Apakah kamu tidak akan menuliskan namanya di laporan nanti?" Tanyanya sedikit panik karena melihat raut tidak senang dari Carolina.

"A-apa? Tentu saja aku akan menulis namanya juga."

Calvino bernapas lega sambil mengelus dadanya. Mereka kemudian mengerjakan tugas itu dengan fokus.

Javier menuruni tangga dengan Luna di gendongannya, sebenarnya ia ingin sekali membawa Luna keluar untuk menghirup udara bebas, tapi ia takut jika tetangga melihat dan membuat asumsi sendiri, itu justru akan menimbulkan momok yang buruk bagi kelua...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Javier menuruni tangga dengan Luna di gendongannya, sebenarnya ia ingin sekali membawa Luna keluar untuk menghirup udara bebas, tapi ia takut jika tetangga melihat dan membuat asumsi sendiri, itu justru akan menimbulkan momok yang buruk bagi keluarganya.

Tapi kemudian ia berjalan ke pintu kaca yang menghubungkan rumah dan taman belakang. Ya, Javier juga punya taman belakang, tapi lebih spesifiknya hanya petak kecil dengan beberapa tanaman bunga di sana serta ada kolam ikan buatan kakaknya ; Miguel.

Di sini, tetangga kanan dan kiri tidak punya akses untuk melihat, jadi ia bisa sedikit lega untuk membawa Luna keluar. Javier sempat membaca beberapa artikel bahwa sangat baik untuk bayi memperoleh vitamin D secara langsung, itu adalah salah satu alasan Javier berada di luar.

"Oekk.."

Setelah cukup lama berada di luar, Luna mulai gelisah dalam gendongannya. Javier segera membawanya masuk, takut-takut jika tetangganya mendengar suara Luna. Ia meletakkannya diatas meja makan lalu dengan gesit membuatkan susu. Setelah siap, ia menggendong Luna dan membawanya ke depan TV.

Di saat memberi susu Luna, ponselnya berdering tanda panggilan masuk. Javier mengernyit begitu melihatnya, itu nomor tidak di kenal. Namun begitu mengingat nomor telponnya yang ia imbuhkan di selebaran itu, ia segera mengangkat telponnya.

"Halo?"

"Halo, apa benar kamu orang yang nomor telponnya tertulis di selebaran ini?" Suara laki-laki terdengar.

Mata Javier membulat. "Benar."

"Ah syukurlah. Apa bayi itu masih bersamamu? Mungkin kita bisa bertemu untuk memastikan?"

Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now