veinticinco ; first meet

909 122 56
                                    

Beberapa hari berlalu, setelah kejadian hari dimana Luna menunjukkan bakat menyanyinya, dia jadi semakin bersemangat untuk hadir di klub tersebut. Rupanya setelah menyanyi saat itu, dia dihadiahi tepuk tangan yang membuatnya merasa jauh lebih baik.

"Luna," panggil Javier sebelum Luna sempat menaiki sepedanya.

"Iya, pa?"

"Biar papa antar saja, nanti pulangnya papa jemput."

"Eh? Memang ada apa, pa?"

"Papa ingin membawa Luna naik perahu, pembangunan dermaganya sudah selesai."

Mata Luna berbinar. "Sungguh? Woah! Luna mau, pa!" Decaknya bersemangat. Dia langsung meninggalkan sepedanya dan pergi ke pickup mereka.

Setelah dari klub menyanyi, Luna berjalan keluar yang kebetulan bertemu dengan Perla

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Setelah dari klub menyanyi, Luna berjalan keluar yang kebetulan bertemu dengan Perla.

"Luna? Kemana sepedamu?" Tanya Perla.

"Aku tadi pagi diantar papa."

"Sekarang kamu ingin menunggu papamu menjemput?"

"Iya, oh dimana Matea?"

"Kurasa dia sudah pulang duluan, katanya ibunya jatuh sakit."

"Apa?! Astaga ..."

"Semoga tidak terjadi hal buruk pada ibunya."

"Iya, semoga saja."

"Oh itu aku sudah di jemput, kamu mau pulang bersamaku saja?" Tawar Perla.

Luna menggeleng. "Papaku bilang akan menjemput, kami akan naik perahu, pembangunan dermaganya sudah selesai."

"Benarkah? Woah aku akan mengajak papaku untuk naik perahu juga!" Jawab Perla bersemangat.

Luna tertawa kecil. "Bagus! Ya sudah, hati-hati di jalan!"

Perla mengangguk, melambai sembari meninggalkan Luna.

Luna memilih duduk di kursi panjang di sana bersama beberapa siswa juga.

"Luna?"

Luna menoleh, mendapati Martius dengan sepedanya baru saja keluar dari sekolah.

"Kamu tidak bawa sepedamu?"

"Tidak."

"Oh ... uhm ... mau kuantar pulang?"

Luna tertawa kecil. "Rumah kita bagaikan Utara dan Selatan, Martius."

"Tidak apa-apa jika kamu memang mau, sekalian aku jalan-jalan."

Luna menggeleng. "Tidak, kamu pulang saja. Papaku akan menjemput."

"Sungguh?"

"Iya."

"Ya sudah kalau begitu, aku duluan, Luna. Sampai jumpa besok!"

Mi Luna [✓]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin