cuarenta y uno ; real fact

1.8K 127 54
                                    

Karena menemani Luna, dia menyerahkan tanggungjawab ladang kepada Jericho untuk sementara. Luna memang sudah beberapa hari dirawat di sana, Calvino dan Ramona juga sudah kembali ke Barcelona.

Percakapannya beberapa hari yang lalu dengan orangtua kandung Luna menjadi beban terbesar akhir-akhir ini, bahkan lebih besar dari mengetahui fakta bahwa Luna menyukainya.

Dia takut jika respon Luna akan membencinya begitu dia memberitahunya.

"Papa sudah makan?"

Pertanyaan Luna menyadarkan lamunannya.

"Sudah sayang, kamu habiskan saja makananmu."

Luna meletakkan sendoknya secara terbalik. "Luna sudah kenyang."

Javier tersenyum hangat sembari mengambil tempat makan itu dari tangan Luna dan gantian memberikan air.

"Pa, kapan Luna boleh pulang? Luna bosan disini."

"Bagaimana bisa bosan? Kan papa selalu disini."

Luna tersipu malu, dan kali ini Javier baru benar-benar memperhatikan gelagat anaknya.

Dia memang terkejut saat pertama kali tahu, tapi setelah dipikirkan sebenarnya meski mereka saling mencintai pun, tidak akan terjadi masalah. Karena mereka memang ... tidak ada hubungan darah.

Tapi bagaimana caranya membalas perasaan anaknya dikala dia sendiri sudah menganggap Luna seperti anaknya sendiri, benar-benar anak yang dia rawat sejak bayi.

Kalaupun dia menolak, dia malah merasa telah menjauhkan kebahagiaan anaknya. Javier sangat bingung saat ini.

"Papa akan bicara lagi ke dokter, semoga sore ini kamu sudah boleh pulang."

Luna tersenyum sambil mengangguk.

Luna senang karena akhirnya dia dibolehkan pulang sore ini, ini memang pertama kalinya dia masuk rumah sakit, dan dia langsung menegaskan bahwa dia tidak suka bau rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luna senang karena akhirnya dia dibolehkan pulang sore ini, ini memang pertama kalinya dia masuk rumah sakit, dan dia langsung menegaskan bahwa dia tidak suka bau rumah sakit. Sangat-sangat tidak suka.

Dia mengernyit heran begitu melihat Martius yang berbicara dengan Jericho dari jauh, saat mendekat, Martius bergegas kembali ke motornya.

"Martius!" Teriak Luna.

Martius menoleh cepat dan kembali memarkir motornya.

Mobil Javier berhenti dan dia turun dari sana. "Sedang apa kamu di si-"

"Bagaimana keadaanmu sekarang, Luna? Aku baru saja akan pergi ke rumah sakit, sungguh aku baru tahu dari paman Jericho."

Luna tertawa kecil. "Aku baik-baik saja, coba lihat?"

"Tapi dia tetap butuh istirahat sampai kapas di dahinya ini terlepas," timpal Javier sambil mengusap dahi Luna.

"Papa berlebihan, aku sudah baik-baik saja, Martius," ucap Luna sambil tertawa.

Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now