treinte y nueve ; accident

2.3K 134 43
                                    

Lucy mendudukkan Luna di atas kasur kemudian mengunci pintu kamar sambil menatap Luna dengan tidak percaya.

"Apa yang kamu lakukan? Apa yang sudah kamu lakukan?!"

Dengan sisa kesadarannya, Luna berusaha untuk tidak jujur, dia sudah bersumpah untuk tidak memberitahukan soal perasaannya ini kepada siapapun bahkan sahabat dekatnya.

"Apa kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan, hah? Dia ... dia Javier, papamu sendiri!"

Lucy tak habis pikir dengan jalan pikiran Luna, kenapa dia bisa melakukan itu tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dia jelas tahu bahwa Luna mengerti perkataannya, Luna tidak sepenuhnya hilang kesadaran.

"Jawab aku!"

"Miss seharusnya tidak perlu ikut campur!" Ucap Luna.

Lucy mengangguk-angguk. "Aku memang tidak punya hak untuk ikut campur, tapi aku tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi."

Luna memejam sejenak, kepalanya terasa pening karena pengaruh alkohol sialan itu.

"Malam ini kamu tidur disini, aku akan menguncimu sampai besok pagi."

Luna membuka matanya. "Miss tidak bisa melakukan ini padaku."

"Kenapa tidak? Kalau kamu saja bisa melakukan hal kotor itu dengan papamu!"

"Miss tidak mengerti!" Luna kelepasan berteriak, bahkan dia tidak peduli jika dua adam di ruang tamu itu dapat mendengarnya.

"Kalau begitu jelaskan!"

Luna tentu saja tidak akan bicara, dia mengalihkan wajahnya untuk menghindari tatapan Lucy. Dengan segera Lucy keluar dan mengunci pintunya.

Javier mengerjapkan matanya pelan begitu terusik oleh suara dengkuran Jericho

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Javier mengerjapkan matanya pelan begitu terusik oleh suara dengkuran Jericho. Dia memegangi kepalanya sembari duduk untuk menyesuaikan sisa efek dari alkohol semalam. Dia pun teringat kalau semalam ada Luna di sana, tapi sekarang dia tidak ada.

Dia melihat Lucy yang pergi ke dapur. "Dimana Luna?"

"Oh kamu sudah bangun? Mau minum teh?"

Javier menggeleng. "Dimana Luna?"

"Dia tidur di ruang tamu."

Javier mengangguk-angguk.

Lucy memperhatikan Javier yang masih mencoba menetralkan pening di kepalanya, dan Javier juga tampak tidak ingat dengan apa yang dia lakukan semalam.

"Aku akan pulang." Dia bangkit dan berjalan ke kamar tamu.

Lucy mendahului sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan kunci.

Javier mengernyit. "Kamu menguncinya?"

Lucy gelagapan, dia memilih diam dan membuka pintu itu dengan cepat. Javier langsung masuk ke dalam, tapi Luna tidak ada di atas kasur.

Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now