cuarenta y dos ; mi luna [end]

4.2K 198 104
                                    

Dalam genggaman hangat tangan Javier, tubuh Luna bergetar hebat. Telinganya dengan jelas mendengar cerita yang Javier ceritakan. Sejak dimana dia ditemukan, papanya yang diusir dari rumah, hingga diasingkan ke kota ini. Javier tidak menyembunyikan apapun lagi.

Luna terisak, dadanya ngilu. Dia tidak menyangka bahwa ternyata perasaanya ini bukanlah perasaan terlarang, pantas saja dia sulit mengusir perasaan ini.

Javier nelangsa, dia mengusap air mata yang mengalir di pipi Luna.

"K-kenapa ... hiks ... kenapa papa bisa begitu menyayangiku layaknya anak kandung? Kenapa papa bisa ... hiks ..."

Javier menggeleng. "Papa tidak tahu, awalnya papa ingin sekali kamu menjadi seorang adik, tapi ibu papa tidak ingin mengangkat anak."

Luna mengusap air mata di sisi lainnya. "L-lalu yang menabrakku kemarin ..."

"Maaf soal itu, papa tidak mempertemukanmu dengan mereka. Papa terlalu takut kamu akan meninggalkan papa saat itu." Javier mengeratkan genggamannya. "Tapi kalau kamu ingin bertemu mereka, papa akan mengantarmu."

Yang Luna sangat bingung kan adalah perasaan Javier, bagaimana bisa dia menyayangi Luna dengan begitu lembut, seolah dia benar-benar menjadi sosok papa yang diidam-idamkan.

Tiba-tiba Luna memeluk papanya, membuatnya tak lagi berjarak. "Luna mau bersama papa saja!"

Entahlah. Meskipun mengetahui Javier bukanlah ayah kandungnya, dan mengetahui bahwa orangtua aslinya membuangnya, membuatnya sakit hati kepada orang tua aslinya.

Javier membawa Luna ke dalam dekapan hangat. "Papa tidak akan pergi kemana-mana."

"Pa, Luna sangat terkejut, benar-benar terkejut. Luna selalu kepikiran tentang perasaan yang tiba-tiba timbul dari celah yang bahkan tidak pernah terjamah pikiran, Luna bingung sekaligus takut. Tapi kalau sudah seperti ini ..." Dia mengangkat kepalanya, mengadah menatap Javier yang juga menatapnya. "Luna tetap tidak bisa mencintai papa, papa akan menikah dengan bibi Ramona."

"Luna, dengar ... sebenarnya papa bermaksud menikah dengan bibi Ramona karena papa memikirkanmu, sebenarnya papa juga ingin menutup identitas aslimu yang bukan anak papa, tapi papa tidak bisa selamanya menutupi itu." Dia mengusap kepala Luna. "Mau tidak mau, kamu harus tahu."

"Papa berpikir aku butuh ibu makanya papa menikahi bibi Ramona? Kalau begitu jangan menikah! Luna tidak butuh ibu, Luna hanya butuh papa."

Javier tertegun, begitu juga Luna yang sepertinya terlalu banyak bicara.

"M-maksud Luna ... uhm ..."

Javier tertawa kecil, membuat Luna kembali mengadah.

"Kamu begitu cintanya sampai tidak ingin papa menikah, hm?"

Luna tidak menjawab, dia terlalu malu dan akhirnya malah menyembunyikan wajah meronanya di dada bidang Javier.

Luna tidak menjawab, dia terlalu malu dan akhirnya malah menyembunyikan wajah meronanya di dada bidang Javier

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now