veintiocho ; love sign

1.2K 114 23
                                    

Sepekan sudah berlalu sejak pernyataan Luna malam itu, dan Javier masih memikirkannya hingga sekarang. Dia mencoba untuk berpikir positif kalau anaknya itu sedang ngawur, tapi sejak saat itu Luna jadi lebih sering menghabiskan waktu dengannya.

Dan sedikit ... posesif.

Bahkan berbuat sesuatu yang membuat Javier menahan malu. Beberapa hari yang lalu dia pergi untuk mengantar gandum ke sebuah pabrik sereal, saat sedang berbincang dengan karyawan wanita di sana tiba-tiba Luna datang dan memandangi mereka tanpa mengatakan apa-apa. Mereka jadi tidak leluasa mengobrol mengenai bisnis karena terus-terusan ditatap Luna.

Bukan hanya itu, bahkan di setiap kesempatan saat mereka berdua tidak sengaja bertemu beberapa wanita, Luna selalu memperhatikan mereka, apa yang mereka lakukan atau apa yang mereka bicarakan. Kalau sudah menjurus, dia langsung mengajak bicara Javier dan membuatnya menjauh dari wanita itu.

Itu membuat Javier pusing.

"Javier!"

Javier tersentak begitu seseorang menepuk bahunya dan memanggil nyaring namanya. Dia memegangi dadanya sambil menoleh. "Astaga ... kapan kamu datang?"

Calvino geleng-geleng kepala. "Baru saja." Dia duduk di sebelah Javier. "Kamu melamun apa? Aku dari tadi memanggilmu tapi kamu tidak merespon, kupikir kedatanganku akan di sambut spesial."

"Kamu seharusnya mengabariku dulu sebelum kemari."

Calvino tertawa bodoh. "Aku lupa, padahal saat tiba di kota aku ingin menelponmu untuk menjemputku."

"Lalu pekerjaanmu?"

"Aku cuti lima hari, hehe. Jangan khawatir, Jav. Aku tidak akan dipecat karena ini."

Javier mengangguk-angguk dan kembali memandangi lahan gandumnya dengan beberapa orang yang membajak tanah di tempat yang siap di tanami lagi.

"Sepertinya ada sesuatu yang berat sedang kamu pikirkan."

"Benar," jujur Javier.

"Aku disini meminjamkan telingaku, kamu bisa berbagi denganku."

Benar juga, pikir Javier. Sebenarnya dia juga ingin mengatakan ini kepada Jericho, tapi anak itu sedang bulan madu dan mengambil cuti dua Minggu.

"Jadi begini, Vino. Aku sejak beberapa tahun yang lalu berpikir untuk mencari ibu bagi Luna, apalagi di usiaku yang sekarang. Karena tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita aku sampai dianggap gay oleh Jericho."

"Apa? Hahaha!"

"Hey dengar dulu."

"Haha iya lanjutkan."

"Tapi sekitar sebulan yang lalu aku dekat dengan seorang wanita dan menjalani kedekatan, tapi dia membohongiku, ternyata dia adalah calon tunangan Jericho."

"Apa?!"

"Dan mereka baru saja menikah Minggu lalu."

"Sial. Astaga Javier, aku tidak pernah menyangka perjalanan percintaanmu akan seperti itu, kemarin soal Carolina yang menikah dengan kakakmu, sekarang wanita yang menikah dengan Jericho."

"Sebenarnya bukan itu yang aku pikirkan akhir-akhir ini, tapi ini tentang Luna."

Calvino mengernyit. "Luna?"

"Iya, Luna terang-terangan memintaku untuk tidak menikah lagi, dia tidak ingin ibu baru, bahkan dia juga bilang tidak akan menikah nanti."

Calvino terbelalak sempurna. "Kamu sibuk berpikir mencari ibu untuknya tapi ternyata dia tidak menginginkan kehadiran ibu, wah ... tapi jangan terlalu dipikirkan, mungkin dia hanya bercanda lagipula usianya masih 14 tahun, kan? Dia masih anak-anak, Jav. Belum bisa berpikir dengan benar."

Mi Luna [✓]Where stories live. Discover now