Adalah sebuah dosa besar bagi Luna yang mencintai ayahnya sendiri.
-------🌙
Javier Hernandez (18) merelakan masa depan dan impiannya untuk menjadi pesepak bola Internasional di Madrid sejak kehadiran Luna ; bayi yang dengan tidak sengaja dia temuka...
Kelas baru saja berakhir siang itu, para murid begitu bersemangat mengemas alat tulis mereka. Tapi tidak dengan Luna, pengumuman mengenai ujian akhir tata boga itu sedikit membuatnya sedih.
"Luna."
Luna menoleh kearah anak laki-laki rambut keriting dan berkacamata bulat yang memanggilnya, itu Martius.
"Apa?"
"Apa kamu akan memasak dengan ayahmu di ujian akhir nanti?"
"Tentu saja, memang kenapa?"
"Hmm ... tapi tadi disuruh mengajak ibu masing-masing, loh."
Luna menunduk. Perla langsung memukul kepala Martius sampai kacamatanya melorot.
"Apa maksudmu mengatakan itu? Kamu mau membuatnya menangis? Pergi saja sana!"
"B-bukan seperti itu."
"Jadi aku harus apa? Memanggil mamaku yang sudah mati untuk menemaniku dikelas memasak?" Lirih Luna.